“Satu jelas penderita stroke itu tidak boleh merokok, karena itu menempati 18 persen sebagai faktor risiko yang cukup banyak. Kemudian butuh improvisasi kesehatan dengan mengonsumsi sayur dan buah,” kata Priyanka dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Priyanka menuturkan konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak mineral dapat mengimbangi kandungan lemak yang berada di dalam tubuh.
Baca juga: Ahli gizi ingatkan jaga diet sehat untuk cegah stroke berulang
Kemudian salah satu contoh buah yang mengandung lemak baik adalah alpukat, juga kacang-kacangan.
Makanan selanjutnya yang dianjurkan adalah mengonsumsi ikan laut seperti salmon, ikan cod dan tuna, yang mengandung lebih banyak lemak baik untuk membantu pemulihan dan menjaga fisik pasien.
"Yang paling bagus lemaknya itu sebenarnya ikan laut. Tapi kebanyakan pasien pada takut untuk mengonsumsinya,” ujar dia.
Baca juga: Waspadai makanan tinggi kalori saat Lebaran demi cegah stroke
Lebih lanjut Priyanka mengingatkan dalam menjaga kesehatan fisik dan asupan makanan, pasien tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan seperti daging sapi, ayam, mentega, keju dalam jumlah yang berlebihan.
Apalagi jika makanan-makanan tersebut telah dipanasi secara terus-menerus.
“Berikutnya mohon kurangi makanan yang mengandung margarin, beberapa makanan fastfood itu juga tinggi kalorinya,” kata Priyanka.
Baca juga: Konsumsi 200 gram sayuran dan buah kurangi risiko stroke
Dalam kesempatan itu, Priyanka menambahkan bahwa American Heart Association telah mengeluarkan rekomendasi bagi para penderita stroke untuk mengurangi makanan yang mengandung garam, guna mencegah penderita terkena hipertensi yang tidak terkontrol.
Sebab, berdasarkan data yang ia miliki hipertensi menjadi faktor risiko penyebab stroke paling tinggi yakni 56 persen, disusul oleh diabetes melitus sebesar 20 persen.
“Jadi itu adalah salah satu diet yang sehat untuk menjaga kesehatan kita,” demikian penjelasan Priyanka.
Baca juga: Makanan yang kaya magnesium kurangi risiko stroke
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024