Sejak angkatan pertama, kami telah mengirimkan 25 orang yang kini bekerja di fasilitas kesehatan di NagoyaBanjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mengirim sebanyak 18 tenaga medis sebagai delegasi tenaga kerja dan penerima beasiswa ke Jepang.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang melepas secara resmi 18 tenaga medis ke Jepang tersebut di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan bangga program ini kembali berlanjut.
Program pengiriman tenaga medis ke Jepang, kata dia, merupakan tindak lanjut kerja sama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang. "Ini adalah pengiriman kedua tenaga medis Banjarmasin ke Jepang," ujarnya.
Baca juga: Indonesia-Jepang siapkan pilot project pelatihan perawat lansia Jepang
Selain kerja sama pendidikan, lanjutnya, ada juga kerja sama tenaga kerja keperawatan sebagai care giver di fasilitas kesehatan di Nagoya, Jepang.
Menurut Ibnu Sina, kerja sama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang, sudah berlangsung sejak 2023 dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
"Sejak angkatan pertama, kami telah mengirimkan 25 orang yang kini bekerja di fasilitas kesehatan di Nagoya. Angkatan kedua ini terdiri dari 18 orang dan angkatan ketiga dijadwalkan berangkat pada 5 November dan 26 November setelah mereka menyelesaikan pelatihan Bahasa Jepang," ujar Ibnu Sina.
Baca juga: KBRI Tokyo apresiasi peningkatan perawat Indonesia di Jepang
Dia menegaskan pentingnya kerja sama ini sebagai solusi untuk menyerap lulusan tenaga keperawatan di Banjarmasin, yang setiap tahunnya mencapai 1.000 orang, namun hanya sekitar 20 persen yang terserap di pasar kerja lokal.
Testimoni positif dari Jepang mengenai etos kerja dan sikap tenaga care giver dari Banjarmasin, kata dia, turut memperkuat optimisme terhadap program ini.
"Saya berharap siapa pun yang terpilih sebagai wali kota berikutnya bisa melanjutkan program ini. Lima tahun ke depan, ketika mereka kembali, kami akan menyiapkan peluang di rumah sakit atau jika mereka ingin membuka klinik sendiri, standar layanan mereka bisa menyamai Jepang," katanya.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang melepas secara resmi 18 tenaga medis ke Jepang tersebut di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan bangga program ini kembali berlanjut.
Program pengiriman tenaga medis ke Jepang, kata dia, merupakan tindak lanjut kerja sama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang. "Ini adalah pengiriman kedua tenaga medis Banjarmasin ke Jepang," ujarnya.
Baca juga: Indonesia-Jepang siapkan pilot project pelatihan perawat lansia Jepang
Selain kerja sama pendidikan, lanjutnya, ada juga kerja sama tenaga kerja keperawatan sebagai care giver di fasilitas kesehatan di Nagoya, Jepang.
Menurut Ibnu Sina, kerja sama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang, sudah berlangsung sejak 2023 dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
"Sejak angkatan pertama, kami telah mengirimkan 25 orang yang kini bekerja di fasilitas kesehatan di Nagoya. Angkatan kedua ini terdiri dari 18 orang dan angkatan ketiga dijadwalkan berangkat pada 5 November dan 26 November setelah mereka menyelesaikan pelatihan Bahasa Jepang," ujar Ibnu Sina.
Baca juga: KBRI Tokyo apresiasi peningkatan perawat Indonesia di Jepang
Dia menegaskan pentingnya kerja sama ini sebagai solusi untuk menyerap lulusan tenaga keperawatan di Banjarmasin, yang setiap tahunnya mencapai 1.000 orang, namun hanya sekitar 20 persen yang terserap di pasar kerja lokal.
Testimoni positif dari Jepang mengenai etos kerja dan sikap tenaga care giver dari Banjarmasin, kata dia, turut memperkuat optimisme terhadap program ini.
"Saya berharap siapa pun yang terpilih sebagai wali kota berikutnya bisa melanjutkan program ini. Lima tahun ke depan, ketika mereka kembali, kami akan menyiapkan peluang di rumah sakit atau jika mereka ingin membuka klinik sendiri, standar layanan mereka bisa menyamai Jepang," katanya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024