Kita pastikan sudah tidak ada lahan yang terbakar

Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau memadamkan 6 hektare kebakaran lahan yang melanda daerah setempat selama akhir Oktober lalu dengan paling parah terjadi di Kecamatan Rumbai Timur.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra di Pekanbaru, Jumat mengatakan di Kecamatan Rumbai Timur itu yang terbakar merupakan lahan kosong seluas 1 Ha dekat danau buatan. Tim BPBD Kota Pekanbaru sudah melakukan upaya pemadaman agar kebakaran lahan tidak menyebar.

"Kita sudah melakukan upaya pemadaman terhadap lahan yang terbakar, agar api tidak menyebar," katanya.

Menurutnya, total lahan yang terbakar akibat cuaca panas yang melanda Kota Pekanbaru ini persisnya seluas 5,68 ha sejak 20 Oktober 2024 lalu.

Zarman menyebut ada sembilan kali kejadian kebakaran dengan lokasi menyebar di Rumbai, Bina Widya, Palas dan Garuda Sakti. Kemudian ada juga di Jalan Tuanku Tambusai, dekat Mal SKA, Umban Sari Ujung, dan Rawa Indah.

Baca juga: BPBD Riau luncurkan desa tangguh bencana tanggulangi karhutla
Baca juga: Delapan daerah di Riau tetapkan status siaga darurat karhutla

Ia menjelaskan, luas lahan yang terbakar itu cukup beragam tapi dipastikan sudah tidak ada lagi titik baru.

"Kita sudah melakukan pendinginan di beberapa lokasi. Kita pastikan sudah tidak ada lahan yang terbakar," ujarnya.

Diketahui suhu terasa begitu panas dan teriknya pada akhir Oktober 2024. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mengungkapkan cuaca panas yang melanda disebabkan dampak Siklon Tropis Trami yang terpantau di Laut Filipina.

Dampaknya mempengaruhi perputaran angin ke wilayah Filipina, sehingga menyebabkan rendahnya peluang hujan di Riau meskipun sudah memasuki musim hujan. Suhu saat siang sekitar 34 hingga 36 derajat Celsius namun dua kali sudah terjadi hujan pada malam hari dalam dua hari terakhir.

Baca juga: BPBD OKU Selatan padamkan karhutla di Desa Tekana Sumsel
Baca juga: Cuaca panas akibatkan kebakaran 75 hektare hutan di Gunung Agung Bali
Baca juga: Stasiun GAW catat 27 sebaran titik panas di Sumbar

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024