Saat itu memang ia menyampaikan dalam pertemuan tertutup internal kader PDI-P Banten di hadapan Ibu Mega. Saya kira itu pernyataan yang wajar dalam rangka sebagai pertanggungjawaban dan untuk memberikan semangat serta komitmen kader lain untuk memena
Serang (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Banten mengklarifikasi soal pernyataan Plt Gubernur Banten yang menyatakan siap mundur jika pasangan Capres Jokowi-JK kalah di Banten.
Wakil Ketua DPD PDI P Banten Bidang Infokom Agus R Wisas di Serang, Jumat, mengatakan pernyataan Plt Gubernur Banten Rano Karno siap mundur dari Plt Gubernur Banten tersebut tidak berdiri sendiri disampaikan kepada publik melalui media.
Pernyataan tersebut dalam kapasitas internal sebagai kader dan pengurus PDI-P yang disampaikan di depan sekitar seribuan kader dan pengurus PDI-P Banten saat kedatangan ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Banten beberapa pekan lalu.
"Saat itu memang ia menyampaikan dalam pertemuan tertutup internal kader PDI-P Banten di hadapan Ibu Mega. Saya kira itu pernyataan yang wajar dalam rangka sebagai pertanggungjawaban dan untuk memberikan semangat serta komitmen kader lain untuk memenangkan Jokowi-JK di Banten," kata Agus R Wisas.
Ia mengatakan, pihaknya menyayangkan ternyata pernyataan tersebut beredar di luar melalui pemberitaan media, padahal saat menyampaikan pernyataan tersebut dalam forum tertutup internal kader PDI-P sebagai bentuk motivasi kepada kader untuk memenangkan Jokowi-JK di Banten.
"Tadinya kami tidak mau menanggapi masalah itu. Namun karena ada pernyataan ketua DPD Golkar Banten Ibu Tatu Chasanah, sehingga perlu kami luruskan supaya tidak menjadi polemik yang berkepanjangan," kata Agus.
Pihaknya meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pleno KPU atas hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres pada 22 Juli mendatang. Oleh sebab itu, dalam menjaga kondusivitas masyarakat Banten dan menghindari ada anggapan masyarakat mengenai konflik politik antara PDI-P dan Golkar di Banten, perlu diluruskan.
"Kami sangat menghormati kemenangan Prabowo di Banten. Kami juga perlu melakukan komunikasi jangan sampai ada anggapan Golkar dan PDIP di Banten tidak akur, ini demi menjaga kondusivitas dan konsolidasi untuk pembangunan di Banten," kata Agus.
Menurutnya, pada Minggu (13/7) pihaknya juga akan mengadakan pertemuan antara kader PDIP Banten, anggota legislatif PDIP serta Plt Gubernur Banten Rano Karno untuk membahas masalah tersebut.
Sementara itu Plt Gubernur Banten Rano Karno mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengawal proses rekapitulasi suara Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 tingkat kecamatan yang berlangsung 13 sampai dengan 15 Juli 2014.
"Saya mengimbau seluruh unsur musyawarah pimpinan kecamatan dan Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan dan seluruh komponen masyarakat, turut mengawal dan mengawasi proses pelaksanaan rekapitulasi suara tersebut," kata Rano Karno.
Ia mengatakan, pengawasan oleh seluruh komponen masyarakat tersebut dalam upaya untuk menciptakan Pilpres 2014 berjalan aman, jurdil dan amanah.
Sebelumnya, saat konsolidasi kader PDI-P Banten dalam rangka pemenangan Capres Jokowi-JK yang dihadiri Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri, Plt Gubernur Banten Rano Karno menyatakan siap mundur sebagai Plt Gubernur Banten jika pasangan Jokowi-JK kalah di Banten.
(M045/I007)
Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014