Tatanan dunia sekarang tengah mengalami proses ketidakmenentuan.... Ada ketidakadilan, ada prilaku yang ditunjukkan negara besar yang berlawanan dengan kesepakatan global
Jakarta (ANTARA) -
"Tema Humanitarian Islam ini mewakili kegalauan kami sebagai jamiyah NU yaitu berkaitan masalah-masalah yang berkaitan di dunia. Dalam lingkungan jamiyah NU, dunia sekarang ini berada di persimpangan jalan yang sangat krusial," ujar Ketua PBNU Ulil Abshar Abdallah di Jakarta, Jumat.
Ulil mengatakan acara konferensi ini akan menghadirkan puluhan kiai, cendekiawan, dan akademisi internasional dari Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Australia, Afrika, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Mereka bersama-sama akan menjadi partisipan aktif serta memberi masukan dan dorongan dari berbagai upaya penyelesaian konflik yang terjadi di dunia global.
Baca juga: Kemenag: Konferensi Moderasi Beragama hadirkan solusi konflik dunia
"Tatanan dunia sekarang tengah mengalami proses ketidakmenentuan. Kita menuju tatanan baru yang belum jelas bentuknya. Ada ketidakadilan, ada prilaku yang ditunjukkan negara besar yang berlawanan dengan kesepakatan global," kata Ulil.
Menurut dia, gerakan Humanitarian Islam atau Islām lil Insāniyah sendiri telah dicetuskan sejak 10 tahun yang lalu oleh elemen-elemen NU dalam konteks perkembangan pemikiran dan gerakan NU.
Gerakan ini, kata Ulil, hendak menawarkan solusi berbasis pada karakter Islam Nusantara atau Islam Indonesia yang damai dan ramah bagi dunia yang semakin kompleks.
Adapun sejumlah materi yang akan dibahas seperti fenomena pergeseran geopolitik hingga maraknya populisme yang berbasis pada agama dan rasisme, meningkatnya ancaman kekerasan dan perang, serta kesenjangan dan kemiskinan global.
Baca juga: PBNU: kokohkan Islam moderat untuk perdamaian
"Visinya adalah bahwa kita ingin membangun kehidupan bersama, dimana kehidupan bersama seluruh manusia dari berbagai latar belakang berlandaskan untuk mempersatukan mereka semua," kata Ulil.
Sementara itu Ketua Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam Ahmad Ginanjar Sya'ban mengatakan rencananya Presiden Prabowo Subianto akan membuka konferensi yang berlangsung pada 5 November 2024.
"Tanggal 5 November acara puncak yang akan dilaksanakan di Balairung Universitas Indonesia. Dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto," katanya.
Selain konferensi internasional, para peserta akan mengunjungi sejumlah lokasi dan menggelar pertemuan seperti ke Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, Masjid Menara Kudus, Sam Poo Kong, hingga Yogyakarta.
Baca juga: NU Cabang Belanda gelar konferensi internasional ketiga
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024