Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat pagi, ditutup menguat dan kembali memecahkan rekor tertinggi baru. IHSG sesi pagi ditutup naik 20.222 poin atau 1,31 persen menjadi 1.569,757 dan Indeks LQ45 menguat 5,090 poin atau 1,50 persen di level 343,924. Analis Riset dari sekuritas di Jakarta, Jumat, mengatakan naiknya indeks lebih dipicu oleh menguatnya harga saham di bursa Wall Street tadi malam yang ditutup pada level di atas 11.900. Inimerupakan rekor tertinggi baru dan diikuti oleh menguatnya bursa regional. Indeks saham blue-chip Dow industrials meningkat 95,57 poin, atau 0,8 persen menjadi 11.947,70. Indeks Standard & Poor`s 500 naik 12,88 poin atau 1 persen menjadi 1.362,83. Indeks komposit Nasdaq bertambah 37,91 atau 1,6 persen menjadi 2.346,18. Sebuah kenaikan tak terduga terjadi pada defisit perdagangan AS pada Agustus menjadi rekor 69,9 miliar dolar, sehingga menekan dolar melemah. Mata uang AS dibeli pada 79,63 sen euro, turun dari 79,86 sen pada Rabu, dan turun menjadi 119,35 yen Jepang dari 119,71 yen sehari sebelumnya. Selain itu, sentimen dalam negeri, yakni menguatnya rupiah dan pelunasan utang kepada IMF juga memberi dorongan kepada IHSG. Pada siang ini, Rupiah menguat 12 poin berada di Rp9.203 per dolar As dibanding penutupan sebelumnya 9.215 per dolar. Saham yang naik mendominasi perdagangan sebanyak 75 dibanding yang turun 21 dan 55 stagnan. Transaksi yang terjadi sebanyak 10,156 kali dengan volume 688,794 juta saham dan nilai Rp880,955 miliar. Kenaikan indeks ini dipimpin oleh `rebound` (naik kembali) saham Telkom (TLKM) yang diikuti oleh saham unggulan lainnya seperti Bank Mandiri (BMRI), Indosat (ISAT) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang kemarin mengalami koreksi tajam. TLKM bankit Rp50 menjadi Rp8.250, PGAS rebound Rp200 ke level Rp11.250, BMRI lanjutkan kenaikan Rp75 bertengger di Rp2.775 dan ISAT menguat Rp250 di posisi Rp5.400. (*)
Copyright © ANTARA 2006