Kasusnya ada ibu-ibu datang membawa C6 anaknya, anaknya ada di rantau, diwakilkan ke ibunya, celakanya petugas TPS dan saksi dibolehkan.

Bandung (ANTARA News) - Pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 diulang di satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, karena ditemukan ada pemilih ganda.

"Pemungutan ulang di Jabar hanya ada satu TPS di Indramayu, laporannya ada ibu-ibu milih dua kali," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jabar Yayat Hidayat, di Bandung, Jumat.

Ia menuturkan pemungutan ulang di TPS 10 Desa Kalianyar, Kecamatan Kerangkeng itu karena ada dua ibu yang memberikan hak suaranya dua kali. Alasan kedua ibu itu, kata Yayat mewakili anaknya yang pergi ke luar kota, lalu oleh petugas dan saksi TPS setempat diperbolehkan memilih.

"Kasusnya ada ibu-ibu datang membawa C6 anaknya, anaknya ada di rantau, diwakilkan ke ibunya, celakanya petugas TPS dan saksi dibolehkan," kata Yayat.

Kejadian itu, dijelaskan Yayat terbongkar ketika ada seorang ibu lagi ingin memilih mewakili anaknya, namun ditolak oleh saksi berbeda dari salah satu kandidat di TPS tersebut.

"Ketahuannya saat saksi diganti, saksi itu menolak ibu yang mau milih mewakili anaknya," kata Yayat.

Sementara itu, KPU Indramayu mengagendakan pelaksanaan pemungutan ulang di TPS 10, Sabtu (13/7) dengan jumlah daftar pemilih 342 orang.

Ketua KPU Indramayu Mohammad Hadi Ramdan mengatakan sudah menyiapkan surat suara pilpres di TPS tersebut, berikut disiapkan pengamanan dari unsur kepolisian.

Ia berharap pemungutan ulang dapat berjalan lancar, warga dapat berpartisipasi kembali menyalurkan hak suaranya datang ke TPS.

"Pelaksanaan ulang digelarnya besok, pengamanan dan waktu sama seperti pemungutan 9 Juli. Kami harap masyarakat bisa datang ke TPS untuk memilih," kata Hadi melalui telepon seluler.

Sebelumnya tim pemenangan dari Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK wilayah Jabar mengklaim kemenangan berdasarkan hasil perhitungan cepat perolehan suara setelah pencoblosan selesai.

(KR-FPM)

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014