Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (10/7) mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan kekerasan bersenjata di wilayah selatan dan Jalur Gaza sesegera mungkin.
"Rusia menegaskan perlunya segera mengakhiri konfrontasi bersenjata, yang merenggut banyak korban jiwa sipil," kata Kremlin setelah percakapan antara kedua pemimpin tersebut melalui telepon.
"Sangat perlu untuk mengakhiri lingkaran kekerasan jahat ini dan menghentikan penderitaan rakyat," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis mengingatkan warga Rusia di Israel dan Wilayah Palestina agar berhati-hati.
Netanyahu pada pagi hari yang sama mengatakan saat ini tak ada perundingan mengenai kesepakatan gencatan senjata.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari yang sama mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry agar secara bersama berusaha mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Israel pada Selasa (8/7) memulai operasi militer yang dijuluki Operation Protective Edge guna menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza.
Netanyahu mengatakan pada Rabu bahwa dia menginstruksikan militer memperluas serangannya terhadap Hamas sampai tembakan roket berhenti dan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon mengatakan operasi tersebut takkan berhenti dalam waktu dekat.
Hingga Kamis sore, Angkatan Udara Israel menyerang tak kurang dari 800 sasaran di Jalur Gaza dan menewaskan sekitar 80 orang Palestina, serta melukai lebih dari 50 orang dalam berbagai serangan, kata beberapa sumber medis Palestina.
Satu serangan udara baru Israel pada Kamis larut malam menewaskan satu orang Palestina yang sedang mengendarai sepeda motor, sedangkan dua pejalan kaki cedera di bagian tengah Jalur Gaza, kata beberapa saksi mata dan sumber medis.
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan dalam satu pernyataan pers bahwa korban tewas dan cedera dibawa ke satu rumah sakit lokal.
Beberapa saksi mata mengatakan satu jet tempur Israel menembakkan satu rudal ke sepeda motor di Kota Kecil Beir El-Ballah, dan menambahkan satu dari kedua warga sipil yang cedera berada dalam kondisi kritis.
AL-Qedra mengatakan jumlah korban jiwa sekarang mencapai 87 orang, sementara tak kurang dari 670 orang lagi cedera sejak Israel memulai agresi militernya terhadap sasaran di Jalur Gaza pada Selasa.
Sementara Radio Israel melaporkan banyak lagi roket dan amunisi ditembakkan dari Jalur Gaza ke dalam kota besar dan kecil Israel.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengaku bertanggung jawab atas peluncuran puluhan roket jarak menengah dan jarak jauh ke kota besar di Israel Selatan dan Tengah sebagai "tanggapan atas pembunuhan warga sipil Palestina". (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014