Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangai biaya-biaya terkait emisi saham akan digunakan untuk ekspansi kredit sebesar 75 persen dan pengembangan jaringan kantor Perseroan sebesar 25 persen

Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Dinar Indonesia Tbk (Bank Dinar), Jumat resmi catatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 500 juta saham baru atau setara 22,22 persen dari total modal dan disetor penuh.

Bank Dinar mencatatkan saham di papan pengembangan dengan ticker DNAR dan menjadi emiten ke-501 di Bursa Efek Indonesia atau ke-18 yang mencatatkan saham sepanjang 2014.

Direktur Utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk, Hendra Lie mengatakan pencatatan saham perdana ini merupakan satu langkah positif dari realisasi komitmen Bank Dinar untuk menjadi sebuah perusahaan publik, untuk meningkatkan kinerja maupun implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Saham perdana (IPO) DNAR dibuka pada harga Rp110 per saham. Beberapa menit setelah dibukanya bursa saham, harga DNAR naik menjadi Rp187 per lembar saham atau naik sebesar 70 Persen.

"Pencatatan saham DNAR hari ini merupakan sejarah bagi Perseroan sekaligus menjadi tantangan baru bagi Perseroan untuk bekerja lebih keras guna meningkatkan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik," papar Hendra Lie saat listing di BEI, Jakarta, Jumat.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) Bank Dinar, yakni PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas.

"Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangai biaya-biaya terkait emisi saham akan digunakan untuk ekspansi kredit sebesar 75 persen dan pengembangan jaringan kantor Perseroan sebesar 25 persen," ucap Hendra Lie.

Dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk jumlah modal perbankan kurang dari Rp 1 triliun, Bank Dinar masuk dalam kelompok usaha bank umum kategori Buku I.

"Penyaluran kredit sebagai bisnis utama Bank Dinar akan terus dikembangkan dan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Sektor utama uang menjadi sasaran penyaluran kredit adalah perdagangan kecil menegah tanpa mengabaikan pemberian kredit pada sektor-sektor lainnya yang produktif dan prospektif," tegasnya.

Saat ini, Bank Dinar didukung oleh keberadaan satu kantor cabang, lima kantor cabang pembantu, dan empat kantor kas yang tersebar di wilayah Jakarta dan Surabaya.

Bank Dinar menggunakan laporan keuangan 31 Desember 2013 sebagai dasar valuasi IPO. Pada periode tersebut, Bank Dinar membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 30,38 miliar, naik 80,97 persen dibandingkan tahun 2012. Sementara laba komprehensifnya tercatat sebesar Rp 7,57 miliar, naik 56,36 persen dibanding tahun lalu.

Kepemilikan saham perseroan setelah penawaran saham perdana antara lain Nio Yantony sebesar 34,16 persen, Andre Mirza Hartawan sebesar 21,15 persen, Syaiful Amir 10,58 persen, pemegang saham perorangan lainnya sebesar 12,89 persen dan publik sebesar 22,22 persen.

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014