Saya kini fokus pada Argentina dan jika kami kalah di partai puncak, kesenangannya saya sebagai pencetak gol terbanyak akan berkurang

Santo Andre, Brasil (ANTARA News) - Miroslav Klose mengaku senang setelah menyarangkan 16 gol dan menjadi top skorer Piala Dunia, tetapi dia mengaku itu tidak ada artinya jika Jerman dikalahkan Argentina pada final Minggu (13/7).

Pemain berusia 36 tahun itu memecahkan rekor legenda Brasil tersebut ketika mencetak golnya yang ke-16 di Piala Dunia kala Jerman membantai Brasil 7-1 pada semifinal Piala Dunia 2014, Rabu (9/7).

Pemain veteran ini mengaku siap untuk bermain pada final Piala Dunia keduanya di Stadium Maracana Rio de Janeiro, 12 tahun setelah Brasil meraih kemenangan 2-0 atas Jerman pada final 2002 di Yokohama.

"Ya, saya mengambil alih Ronaldo sebagai pencetak gol terbanyak, tetapi itu bisa saja diambil alih oleh yang lain suatu hari," kata Klose seperti dilansir AFP.

"Saya kini fokus pada Argentina dan jika kami kalah di partai puncak, kesenangannya saya sebagai pencetak gol terbanyak akan berkurang."

Klose menyamai rekor Ronaldo dengan torehan 15 gol kala mencetak satu gol ketika Jerman bermain imbang 2-2 melawan Ghana pada babak penyisihan grup.

Namun, penyerang Lazio ini mengatakan Ronaldo masih dipuja sebagai dewa sepak bola di Italia. Penyerang Jerman itu juga akan menyambut penyerang ambisius lain untuk menyalip rekor golnya di Piala Dunia di masa depan.

"Ronaldo adalah penyerang nomor satu, saya bermain di Italia dan mereka masih mengatakan Ronaldo adalah anugrah bagi sepak bola Italia," kata Klose.

"Saya pernah melihatnya bermain dan saya setuju dengan itu," tambah Klose. "Dia pemain paling kuat yang pernah saya lihat dengan kepribadian yang bagus."

"Mungkin pahit baginya melihat rekornya dipecahkan di rumahya sendiri."

Klose pun menambahkan, "Dia menyambut saya di klub 15, yang bisa saya katakan adalah senang menjadi bagian dari klub 16 Miroslav Klose, dan saya menyambut siapa saja yang akan bergabung dengan saya."

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014