Washington (ANTARA) - Lebih dari 62 juta warga Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara awal dengan hanya lima hari tersisa menjelang Hari Pemilu, menurut data yang dirilis Kamis (31/10).

Pencatat suara di Laboratorium Pemilu Universitas Florida menunjukkan 62,725,685 orang telah memberikan suara, baik melalui pos maupun secara langsung di tempat pemungutan suara.

Berbeda dengan tahun 2020, ketika AS berada di tengah pandemi virus corona, lebih banyak warga memilih untuk memberikan suara secara langsung dibandingkan melalui pos seperti pada siklus pemilihan presiden kali ini.

Sekitar 900.000 pemilih Demokrat lebih banyak daripada pemilih Republik dengan jumlah 11,929,062 berbanding 11,076,601, yang telah memberikan suara awal.

Dengan pemilihan pada 5 November kurang dari sepekan lagi, survei menunjukkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris dan penantangnya dari Partai Republik, Donald Trump, berada dalam persaingan ketat, terutama di tujuh negara bagian kunci.

Harris unggul tipis di Wisconsin dan Michigan dengan selisih 0,2 persen dan 0,4 persen, masing-masing, menurut pengumpulan survei yang dilakukan oleh situs RealClearPolitics. Trump terus memimpin di Arizona, Nevada, Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.

Namun, keunggulan Trump berada di sekitar angka 1 persen atau kurang di Nevada, Pennsylvania, dan North Carolina. Dia memiliki keunggulan yang relatif lebih besar di Arizona (+2,4 persen) dan Georgia (+2,7 persen).

Posisi perolehan suara di negara bagian kunci sangat penting bagi kedua kandidat karena AS tidak memilih presiden secara langsung.

Sebaliknya, proses pemilihan dilakukan melalui Electoral College di mana 538 perwakilan memberikan suara sesuai dengan hasil negara bagian mereka. Setiap kandidat perlu mengamankan 270 suara Electoral College untuk meraih kemenangan.

Suara pemilih dialokasikan ke negara bagian berdasarkan jumlah penduduk, dan sebagian besar negara bagian memberikan semua suara pemilihnya kepada kandidat yang menang di negara bagian tersebut dalam pemungutan suara.

Namun, model 'pemenang mengambil semua' tidak diterapkan di negara bagian Nebraska dan Maine, yang sebaliknya mengalokasikan suara mereka secara proporsional berdasarkan hasil yang diperoleh.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Ketika "calon berkualitas" gagal dalam sejarah Pilpres AS
Baca juga: Trump ancam gugat Google karena diduga menguntungkan Harris

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024