Saya tidak berbicara dengan siapa pun mengenai gencatan senjata saat ini."

Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis mengatakan kepada anggota parlemen Israel kesepakatan gencatan senjata dengan HAMAS tak ada dalam agenda pada saat ini, demikian laporan surat kabar Haaretz.

Perdana menteri Israel itu mengeluarkan pernyataan tersebut saat ia memberi penjelasan kepada para menteri selama pertemuan di Knesste (Parlemen Israel) mengenai serangan terkini Israel di Jalur Gaza, yang memasuki hari ketiga.

Agresi militer tersebut diberi nama "Operation Protective Edge".

Anggota parlemen bertanya kepada Netanyahu apakah operasi tersebut memiliki sasaran politik khusus dan apakah ia mengadakan kontak dengan Mesir atau negara lain mengenai penengahan kesepakatan gencatan senjata.

"Saya tidak berbicara dengan siapa pun mengenai gencatan senjata saat ini," kata Netanyahu kepada anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan.

"Bahkan tak ada dalam agenda," kata perdana menteri tersebut.

Pada November 2012, presiden terguling Mohamed Moursi membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri delapan hari agresi Israel terhadap Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang memerintah daerah kantung di Laut Tengah di tengah "Operation Pillar of Defense" Israel.

Perdana Menteri Israel itu mengatakan ia memerintahkan ditingkatkannya serangan udara di Jalur Gaza, demikian laporan Xinhua .

Israel melancarkan operasi terkininya pada Selasa pagi (8/7) melalui serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza setelah 300 roket ditembakkan ke arah Israel Selatan selama beberapa pekan sebelumnya.

Hingga Kamis sore, Angkatan Udara Israel menyerang sebanyak 800 sasaran di Jalur Gaza, sehingga telah menewaskan tak kurang dari 80 orang Palestina, termasuk 22 anak kecil, 15 perempuan dan 12 orang Palestina yang berusia lanjut, kata beberapa sumber medis Palestina.

Lebih dari 500 orang cedera dalam serangan itu.

(Uu.C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014