Dengan pendekatan ini, UMKM tidak hanya berhasil menciptakan produk baru tetapi juga menjadi pengusaha yang inovatif dan adaptif terhadap perubahanJakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggencarkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jakarta naik kelas lewat program Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara) 2024.
"Program ini berbeda dari inisiatif lainnya karena menggunakan pendekatan yang holistik, sistematis, dan berkelanjutan yang mendorong UMKM untuk naik kelas dalam hal omzet," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BI DKI: Pertumbuhan ekonomi Jakarta terjaga berkat dukungan investasi
Baca juga: BI DKI: Pertumbuhan ekonomi Jakarta terjaga berkat dukungan investasi
Selain itu, program ini juga mendukung UMKM naik kelas dalam hal digitalisasi sekaligus inovasi dan kolaborasi berkelanjutan di antara para pelaku UMKM.
Pada akhir program ini terdapat lebih dari 400 pendaftar. Namun, hanya 34 UMKM yang terpilih dan berhasil menyelesaikan keseluruhan rangkaian pelatihan, membawa pencapaian luar biasa dalam bentuk peningkatan omzet, kesiapan ekspor, akses pembiayaan, serta inovasi produk dan kolaborasi strategis.
"Salah satu keunggulan program Jawara adalah pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis bisnis, tetapi juga pada pengembangan pribadi pemilik usaha," ujar Arlyana.
Baca juga: Program Jawara bisa tingkatkan omzet 133 persen per bulan
Baca juga: Program Jawara bisa tingkatkan omzet 133 persen per bulan
Program ini mencakup personal coaching, mentoring , dan hipnoterapi yang menitikberatkan pada mengubah pola pikir (mindset) di bidang kewirausahaan, pengembangan diri, serta keseimbangan dalam keluarga dan bisnis.
Dengan pendekatan ini, UMKM tidak hanya berhasil menciptakan produk baru tetapi juga menjadi pengusaha yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan.
Program ini juga menerapkan sistem yang memastikan peserta tidak hanya memahami materi, tetapi juga menerapkan secara nyata. Setiap UMKM diberi target spesifik termasuk kenaikan omzet, pembenahan manajemen dan keuangan, dan kesiapan digital.
Baca juga: BI DKI gencarkan penggunaan QRIS ke UMKM lewat "Festival Ruang Rasa"
Baca juga: BI DKI gencarkan penggunaan QRIS ke UMKM lewat "Festival Ruang Rasa"
"Hasil-hasil tersebut menjadi syarat kelulusan peserta ke tahap berikutnya dalam lima tahap program. Melalui kunjungan perusahaan, target yang terukur, serta pelatihan intensif, program ini berhasil memastikan pencapaian nyata bagi setiap peserta," jelas Arlyana.
Tidak seperti program yang bersifat sementara, kata Arlyana, Jawara memiliki pendekatan yang berkelanjutan untuk memastikan perubahan yang permanen bagi UMKM peserta dan mendorong kolaborasi jangka panjang di antara mereka.
Dengan kepercayaan yang terbangun dari waktu ke waktu, peserta Jawara mengembangkan sinergi yang kuat dalam bentuk kolaborasi produk dan acara.
Hal ini diwujudkan dengan 34 UMKM yang juga menyusun buku mengenai perjalanan bisnis mereka agar dapat bermanfaat dan menginspirasi pelaku UMKM lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Elisabeth Ratu Rante Allo turut mengapresiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta atas inisiatif dalam meluncurkan program Jawara.
Menurut Ratu, program ini merupakan langkah konkret dalam mendorong percepatan UMKM naik kelas di Jakarta.
"Saya juga menyampaikan apresiasi kepada UMKM DKI Jakarta yang telah mengikuti program Jawara dengan baik dan tuntas, harapan kami UMKM DKI Jakarta semakin mandiri dan naik kelas serta dapat berkontribusi kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global," ucap Ratu.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024