Penyusunan `roadmap` dan buku panduan MEA 2015 tersebut memuat program kerja prioritas dan regulasi yang diperlukan untuk mengakselerasi persiapan sektor kelautan dan perikananJakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk Tim Kelompok Kerja Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) guna kesiapan menghadapi liberalisasi Asia Tenggara pada 2015.
"Tim Pokja Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA terdiri atas seluruh unit kerja lingkup KKP dengan pembagian tugas sebagai koordinator pada masing-masing bidang tertentu," kata Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja, di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan pembentukan Tim Pokja Cetak Biru MEA itu penting mengingat Indonesia memerlukan penguatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar di ASEAN dalam menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara.
Ia mengatakan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Malaysia dinilai sudah sangat agresif dalam mempersiapkan diri untuk memanfaatkan peluang MEA 2015.
Sjarief menjelaskan tantangan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 adalah kurangnya dukungan infrastruktur, transportasi atau logistik, perangkat hukum, penyediaan energi, dan pengembangan industri terpadu.
Untuk itu, KKP melalui Tim Pokja sedang mempersiapkan rancangan instruksi presiden tentang peningkatan daya saing nasional dalam menghadapi MEA Sektor Kelautan dan Perikanan.
"Rancangan inpres dimaksud dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan saat ini sedang dalam proses penandatanganan presiden," katanya.
Selanjutnya, Tim Pokja juga akan menyusun "roadmap" MEA 2015 sektor kelautan dan perikanan serta akan menyusun buku panduan MEA 2015.
Buku itu, ujar dia, akan dijadikan bahan sosialisasi MEA 2015 kepada seluruh pemangku kepentingan.
"Termasuk ke beberapa daerah yang paling rentan terhadap dampak MEA 2015. Penyusunan roadmap dan buku panduan MEA 2015 tersebut memuat program kerja prioritas dan regulasi yang diperlukan untuk mengakselerasi persiapan sektor kelautan dan perikanan," ujarnya.
(M040)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014