Makassar (ANTARA) - Peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Unhas drg Fuad Husain Akbar MARS PhD bekerjasama dengan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr dr Hasta Handayani Idrus, melakukan inovatif yang memanfaatkan limbah tulang sapi lokal sebagai bahan dasar tambal gigi.

Drg Fuad Husain Akbar yang juga pemimpin tim peneliti dalam keterangannya di Makassar, Kamis, menyampaikan proyek ini berawal dari tingginya permintaan bahan tambal gigi yang aman, terjangkau, dan memiliki daya tahan tinggi.

Ia menjelaskan, inisiatif ini tidak hanya menjawab kebutuhan akan bahan tambal gigi yang ramah lingkungan dan terjangkau, tetapi juga diproyeksikan menjadi produk tambal gigi pertama di Indonesia yang bersertifikasi halal.

Para peneliti melihat potensi mineral alami dalam tulang sapi sebagai bahan yang dapat memberikan kekuatan dan ketahanan yang optimal pada tambalan gigi.

Baca juga: Dokter anjurkan tambal gigi meski lubang kecil

Selain itu, keberadaan limbah tulang tulang sapi di Indonesia cukup tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah total sapi yang disembelih secara nasional mencapai 1.979.079 ekor, namun belum tercapai pengolahan secara optimal mulai dari mencegah pencemaran lingkungan dan sekaligus mampu meminimalkan masalah kesehatan yaitu masalah gigi berlubang.

Tingginya penduduk Indonesia mengalami gigi berlubang memicu meningkatnya permintaan akan jumlah material yang berfungsi untuk tambal gigi.

Namun, kata dia, saat ini belum ada bahan tambal gigi manusia yang diproduksi di dalam negeri semuanya masih diimpor dari luar negeri sehingga harga bahan tambal gigi ini relatif mahal sehingga menyebabkan biaya tambal gigi menjadi tidak terjangkau.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian bersama yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kota Makassar pada bulan Oktober tahun 2024 ditemukan bahwa sumber alami hidroksiapatit berasal dari limbah tulang hewan seperti sapi, kerbau, kambing, kuda ,babi, dan ikan.

Sementara tulang sapi masih belum dimanfaatkan dan menjadi limbah, padahal limbah tulang sapi mengandung 93% Hidroksiapatit dan 7 persen β-Trikalsium-fosfat.

"Komposit merupakan salah satu bahan tambal gigi yang paling populer di kalangan dokter gigi. Gigi berlubang ditambal menggunakan bahan tambal khusus berupa semen ionomer, komposit," jelas drg Fuad

Sementara Dr Hasta dari BRIN mengatakan bahwa Hidroksiapatit yang akan dijadikan bahan tambal gigi disintesis dari limbah tulang sapi dengan metode Sol-Gel sampai didapatkan serbuk HA berwarna putih bersih.

Serbuk HA kemudian dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan ukuran molekulnya dilihat menggunakan Scanning Electron Microscopy – Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS).

Produk tambal gigi dari limbah tulang sapi ini akan menjalani serangkaian uji klinis dan pengembangan lebih lanjut kedepannya hingga menghadirkan suatu produk.

Baca juga: Studi temukan cara baru cegah gigi berlubang

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024