Dengan adanya program ini, kami berharap yang datang ke rumah sakit itu sudah bukan stadium 3, stadium 4, tapi stadium awal sehingga angka kematian di kanker payudara bisa lebih menurunJakarta (ANTARA) - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkes RI Ida Budi Gunadi mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal memiliki program terbaru yang dimulai pada tahun depan, yakni skrining kanker payudara gratis pada saat pemeriksa sedang berulang tahun.
“Insya Allah tahun depan akan mulai dilaksanakan,” kata Ida Budi Gunadi di Jakarta, Kamis.
Program ini juga termasuk ke dalam tiga program percepatan (quick win) dari pemerintahan di bawah Kabinet Merah Putih (KMP) yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, di antaranya adalah skrining kesehatan, pembangunan rumah sakit di daerah-daerah, serta penanganan tuberkulosis.
“Yang satu penanggulangan TBC, kedua adalah pembangunan rumah sakit di daerah-daerah terpencil, dan yang tiga adalah skrining gratis. Dan untuk skrining gratis kanker payudara ini dilakukan pada saat mereka ulang tahun,” katanya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keinginan wanita Indonesia memeriksakan dan mendeteksi kanker payudara, di mana saat ini banyak wanita Indonesia yang telat dalam pemeriksaan kanker tersebut.
Meski begitu, tidak semua wanita di Indonesia mendapatkan kesempatan skrining gratis tersebut. Program tersebut diatur berdasarkan usia wanita yang hendak diperiksakan, yakni dimulai dari para remaja berusia 18 tahun, dewasa, hingga juga lansia.
Nantinya, program ini juga tidak dikhususkan untuk kanker payudara saja. Program skrining gratis ulang tahun ini juga meliputi berbagai pemeriksaan kanker seperti kanker serviks, kanker hati, hingga hepatitis.
“Dengan adanya program ini, kami berharap yang datang ke rumah sakit itu sudah bukan stadium 3, stadium 4, tapi stadium awal sehingga angka kematian di kanker payudara bisa lebih menurun kembali,” katanya.
Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, setiap tahunnya lebih dari 66.000 wanita Indonesia menerima diagnosis kanker payudara dengan tingkat kematian yang sangat tinggi, yaitu 30 persen dari total kasus.
Dalam hal ini, Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia (A2KPI) menyoroti statistik yang memprihatinkan, di mana lebih dari 48 persen pasien didiagnosis pada Stadium III, 20 persen pada Stadium IV, dan 70 persen pasien meninggal atau mengalami masalah finansial hanya dalam waktu 12 bulan sejak terdiagnosa.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024