Jakarta (ANTARA) - HighScope Model United Nations (HSMUN) memberikan wadah bagi para siswa yang menjadi peserta untuk mengembangkan kompetensi dan minat mereka lewat simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas isu-isu dunia terkini.

“Acara ini memang dibuat sebagai wadah latihan akademis. Namun demikian, kami berharap bahwa dengan rumitnya permasalahan yang dapat dipelajari dari negosiasi antar negara, kami dapat memfasilitasi diskusi yang substantif, inklusif, dan penuh kasih,” kata Sekretaris Jenderal HighScope Model United Nations 2024 Tubagus Farrel dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Tubagus menuturkan acara yang telah dimulai pada 25 Oktober 2024 itu berupaya mendorong para pesertanya untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai diplomasi, isu-isu global, dan kemampuan menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan dunia global lewat simulasi sidang.

Selama dua hari HSMUN para peserta yang terdiri dari siswa SMP kelas 9 dan SMA akan mengabdikan dirinya untuk mengasah berbagai keterampilan penting, seperti berbicara di depan umum, berdebat, menulis, bernegosiasi, melakukan riset, memecahkan masalah, membentuk konsensus, melakukan kompromi, dan bekerja sama.

Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional ajak pelajar rasakan simulasi sidang PBB

Baca juga: Gen Z dari seluruh dunia akan hadiri simulasi Sidang PBB di Bali

Dimana tahun pada tahun 2024, HSMUN membuka kesempatan bagi 256 siswa dari 59 sekolah asal DKI Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung dan Makassar.

Selama sesi konferensi, perwakilan dari berbagai sekolah akan mewakili negara-negara yang ada dalam Model United Nations. Ada sembilan dewan secara keseluruhan, antara lain Dewan Keamanan PBB (UNSC): “Mengatasi Kudeta di Niger”, Komite Krisis Sejarah (HCC): “Masa Depan Hong Kong”, hingga DPR-RI: “Keamanan Maritim Indonesia”.

Selama sesi komite, setiap peserta atau delegasi akan memiliki kesempatan untuk menjelaskan sikap negaranya tentang masalah yang dibahas, mempertahankan argumen dan hak negaranya, dan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain untuk resolusi yang mereka rumuskan.

Selanjutnya selama Sidang Umum hari terakhir, setiap delegasi akan menyampaikan resolusi yang mereka buat, dan semua delegasi akan memberikan suara untuk menentukan apakah akan mendukung atau menolak resolusi-resolusi tersebut.

Sesi-sesi konferensi, pertemuan sosial, dan Sidang Umum diawasi oleh siswa dari Sekolah HighScope Indonesia yang sudah berpengalaman dalam Model Perserikatan Bangsa-Bangsa di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Singapura, Belanda, dan Indonesia.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan pada tanggal 30-31 Oktober 2024, dimulai dengan seremoni pembukaan yang menghadirkan sejumlah pembicara tamu seperti Direktur Keamanan Internasional dan Disarmament di Kementerian Luar Negeri Caka Alverdi Awal.

Acara HSMUN berakhir dengan upacara penutupan yang beragendakan, antara lain penyerahan penghargaan bagi delegasi terbaik, penghargaan kehormatan, delegasi luar biasa, makalah posisi terbaik, penghargaan lisan, dan petunjuk terbaik.

Baca juga: HighScope: Pembelajaran pada siswa harus dekat dengan kehidupan nyata

Baca juga: SMA Labschool Jakarta wakili Indonesia dalam simulasi sidang PBB

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024