Garut (ANTARA) - Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Sekretariat Wakil Presiden, Slamet Widodo menyampaikan pembangunan dua sekolah di Desa Barusari, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang rusak akibat gempa ditargetkan selesai Desember akhir tahun ini.
"Mudah-mudahan segera selesai karena targetnya awal Desember (2024), insya Allah selesai, kalau tidak ada gangguan cuaca," kata Slamet saat meninjau proses pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Kamis.
Ia menuturkan bencana gempa bumi yang terjadi pada 18 September 2024, menyebabkan kerusakan, di antaranya merusak bangunan sekolah, yakni SDN 3 dan 4 Barusari di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi.
Baca juga: Sekolah rusak dampak gempa Garut mulai dibangun berstandar tahan gempa
Pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa itu, kata dia, mendapatkan perhatian dari Yayasan Bakti Barito yang siap membantu sepenuhnya membangun ruang kelas dengan standar tahan gempa.
"Alhamdulillah, ini kan ada peran dari Yayasan Bakti Barito ya, yang berpartisipasi untuk meringankan beban," katanya.
Ia mengapresiasi Yayasan Bakti Barito yang sudah terlibat membantu pembangunan dua sekolah di Desa Barusari, sehingga diharapkan bangunan sekolah itu dapat secepatnya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman.
Bantuan kepedulian dari pihak luar pemerintah itu, kata dia, merupakan wujud kebersamaan untuk saling membantu, sehingga proses penanggulangan dan pemulihan daerah terdampak bencana alam dapat cepat selesai.
"Kita terima kasih sekali, apalagi mungkin tidak hanya Bakti Barito, kami lihat di penanggulangan bencana banyak dilakukan juga oleh yayasan lain," kata Slamet.
Kepala SDN 4 Barusari Jubaedah menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bakti Barito dan pemerintah yang dengan cepat membangun kembali ruang kelas belajar yang sebelumnya rusak akibat diguncang gempa bumi.
Baca juga: Sekda Garut: Dua sekolah rusak akibat gempa siap dibangun kembali
Ruang kelas yang dibangun tahun 2006 itu, kata dia, kondisinya memang sudah rusak, ditambah lagi saat ada kejadian gempa yang cukup besar menambah tingkat kerusakan itu, dan bisa membahayakan siswa saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Selama pembangunan ini kegiatan belajar masih tetap berjalan, siswa sebanyak 80 masih bisa menggunakan ruang kelas lain yang sudah direnovasi sebelumnya oleh pemda," katanya.
Ia berharap pembangunan ruang belajar itu dapat secepatnya selesai sesuai target, yakni Desember akhir tahun ini, sehingga nanti siswa bisa belajar di ruang yang nyaman, karena dibangun dengan standar tahan gempa.
"Alhamdulillah, bisa dibangun kembali, mudah-mudahan sesuai, lebih aman tahan gempa, dan siswa bisa lebih semangat lagi belajarnya," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh menyatakan kedatangan Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Sekretariat Wakil Presiden itu ingin mengecek langsung bagaimana penanganan daerah yang terdampak bencana alam di Garut.
Ia menyampaikan selama ini BPBD Kabupaten selalu berkoordinasi dengan provinsi dan pemerintah pusat, khususnya dengan BNPB dalam hal penanganan bencana alam.
"Banyak hal ya kita dibantu oleh BNPB, termasuk hal-hal yang menyangkut atensi masyarakat selama ini, usulan-usulan kita ada yang sudah terealisasi, beberapa yang sudah, ada beberapa yang belum, kita sampaikan," katanya.
Baca juga: 134 rumah rusak akibat gempa di Garut bakal dapat bantuan dari BNPB
Baca juga: Bantuan logistik didistribusikan untuk korban gempa bumi di Garut
Koordinator Program Lingkungan Hidup Yayasan Bakti Barito, Yoris Sindhu Sunarjan menambahkan program bantuan pembangunan dua sekolah itu sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan yang dilakukan secara kolaborasi, yakni Yayasan Bakti Barito, Kitabisa, dan Happy Hearts.
Ia menyebutkan program bantuan itu tidak hanya membangun kembali ruang kelas belajar yang rusak akibat gempa, tapi ada program lain, di antaranya merenovasi atap ruang kelas dan membangun instalasi sanitasi toilet siswa dan guru.
Pembangunan tersebut dilakukan dengan mengedepankan bahan bangunan ramah lingkungan yang terbuat dari daur ulang plastik dan tahan gempa berlisensi dari Block Solutions Finlandia.
"Untuk penerapan pembangunan ramah lingkungan ini untuk Garut baru sekarang," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024