Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo masih unggul di dalam hasil penghitungan suara sementara berdasarkan perolehan suara 805 pemilih yang telah datang ke Wisma Indonesia dalam Pemilu Presiden 5 Juli 2014, di Washington, Amerika Serikat.

Menurut keterangan pers Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington, penghitungan ini masih bersifat sementara karena penghitungan suara yang terkirim melalui pos sebanyak 322 kertas suara baru akan dilaksanakan pada 14 Juli 2014 mendatang.

Penghitungan suara ini disaksikan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, serta saksi-saksi dari kedua pasangan capres.

Dalam penghitungan suara sementara, pasangan Capres Jokowi-Kalla memimpin dengan perolehan 581 suara (72%), sedangkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 218 suara (27%) dengan total kertas suara yang tidak sah sebanyak 6 kertas suara (1%).

Total Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) pada Pilpres 2014 di TPS 1 dan 2 di wilayah Washington, D.C. dan sekitarnya adalah sejumlah 1.903 orang, di mana 1.581 orang memilih langsung dan 322 orang memilih melalui pos.

Sementara di beberapa Perwakilan RI di AS juga telah diadakan penghitungan suara.

Di New York, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara di TPS 532 pemilih, suara untuk pasangan calon nomor urut satu sejumlah 134 suara, suara untuk pasangan calon nomor urut dua 391 suara dan suara tidak sah 7 kertas suara.

Di Chicago, jumlah pemilih yang menggunakan hak suara di TPS adalah 149 pemilih. 21 suara memilih Prabowo-Hatta dan 128 suara memilih Jokowi-Kalla.

Di San Francisco, dari 429 suara yang mencoblos lewat TPS, Prabowo-Hatta mendapatkan suara sebanyak 32, sedangkan pasangan Jokowi-Kalla mendapat 397 suara.

Di Los Angeles, dari 373 suara, capres nomor urut 1 mendapat 82 suara dan capres nomor urut 2 mendapat 290 suara, dengan 1 surat suara tidak sah.

Sedangkan di Houston, Prabowo-Hatta mendapatkan 113 suara dan Jokowi-Kalla mendapatkan 630 suara dari total 747 suara, dengan suara tidak sah sebanyak 4 kertas suara.

(A050)

Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014