Bank of Korea (BoK) membekukan suku bunga pada tingkat 2,5 persen, namun Gubernur Lee Ju-Yeol mengatakan keputusan itu tidak bulat, demikian laporan AFP.
Komite Kebijakan Moneter memperkirakan ekonomi global akan mempertahankan "pemulihan sederhananya," tapi risiko penurunan termasuk keluarnya AS dari program stimulus dan melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa pasar negara berkembang.
Sementara ekspor Korea Selatan tetap kuat, permintaan domestik telah mengendur "sebagian besar karena dampak dari kecelakaan feri Sewol", kata bank dalam sebuah pernyataan.
Sewol tenggelam pada 16 April dengan korban sekitar 300 orang, memicu masa berkabung nasional diperpanjang. BoK mengatakan pihaknya menurunkan prospek pertumbuhan untuk 2014 dari 4,0 persen menjadi 3,8 persen.
Inflasi harga konsumen tetap pada 1,7 persen pada Juni dibanding Juni tahun lalu, juga pada Mei, namun komite memperkirakan kenaikan bertahap dalam beberapa bulan mendatang.
Pada Mei, think tank yang dikelola Korea Development Institute memangkas prospek pertumbuhan untuk tahun ini dari 3,9 persen menjadi 3,7 persen, mengacu pada dampak negatif konsumsi dari bencana feri.
(Uu.S004)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014