Hidangan ini mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia, dengan berbagai jenis soto yang memiliki ciri khas sesuai daerah asalnya. Soto ini dibuat dengan kuah santan kental yang gurih, berisi suwiran daging ayam atau potongan daging sapi, perkedel kentang, telur rebus, dan tauge, yang menciptakan cita rasa soto yang autentik.
Asal usul Soto Medan
Soto Medan pertama kali muncul pada awal abad ke-20. Awalnya, hidangan ini dikenal sebagai soto Medan Batak karena dibuat oleh komunitas Batak yang tinggal di Medan. Namun, seiring waktu, hidangan ini semakin populer di seluruh Medan dan diadopsi oleh masyarakat luas.
Pada masa itu, pedagang Belanda yang tinggal di Medan membutuhkan makanan yang lezat, bergizi, dan sesuai dengan selera mereka. Untuk memenuhi kebutuhan ini, ibu rumah tangga setempat menyesuaikan masakan tradisional dengan menambahkan bahan dan rempah impor dari Eropa, seperti kentang, wortel, kacang polong, dan daging sapi.
Seiring waktu, Soto Medan semakin populer dan menjadi hidangan ikonik di Sumatera Utara yang bahkan terkenal di seluruh Indonesia.
Soto ini tak hanya digemari masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian para pendatang yang berkunjung ke Medan. Aroma yang menggugah selera dan rasa gurih khasnya menjadikan Soto Medan begitu istimewa.
Soto ini tak hanya digemari masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian para pendatang yang berkunjung ke Medan. Aroma yang menggugah selera dan rasa gurih khasnya menjadikan Soto Medan begitu istimewa.
Resep Soto Medan
Berikut merupakan resep sederhana untuk Anda membuat Soto Medan di rumah
Bahan-bahan
- 1 kg daging ayam atau sapi
- 500 ml santan kental
- 2 lembar daun pandan
- 8 lembar daun jeruk
- 8 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 3 batang serai
- 1 mata asam kandis
- 2 cm lengkuas
- 5 buah kapulaga
- 2 buah bunga lawang
- 3 cm Kayu manis
- 4 batang Daun bawang
- 4 batang Seledri
- 1/2 sm Gula
- secukupnya Garam dan bumbu kaldu
- 2 liter air
- secukupnya Minyak
12 butir bawang merah (haluskan)
8 butir bawang Putih (haluskan)
1 sdm ketumbar (haluskan)
5 butir Kemiri goreng (haluskan)
1 sdt jinten (haluskan)
1 sdt merica bulat (haluskan)
4 cm jahe (haluskan)
6 cm kunyit (haluskan)
1/4 butir Pala (haluskan)
Pelengkap
- Irisan tauge, dan kol, soun, tomat
- Telur rebus, perkedel, emping
- Jeruk nipis, bawang goreng
- Sambal
Cara membuat Soto Medan
1. Bersihkan ayam atau daging sapi, lumuri dengan air jeruk, lalu bilas kembali. Siapkan bumbu pelengkap dan bumbu Cemplung.
1. Bersihkan ayam atau daging sapi, lumuri dengan air jeruk, lalu bilas kembali. Siapkan bumbu pelengkap dan bumbu Cemplung.
2. Geprek serai dan lengkuas, kemudian satukan dengan daun salam, daun jeruk, dan daun pandan serta bumbu Cemplung lainnya. Buat santan kental, lalu haluskan bumbu.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan mengeluarkan minyak. Masukkan kapulaga, bunga lawang, kayu manis, dan serai, aduk hingga matang sempurna.
4. Tambahkan air sambil diaduk hingga mendidih, kemudian tuangkan ke dalam panci berisi ayam atau daging yang telah direbus.
5. Tambahkan garam dan kaldu bubuk, tutup panci, dan masak hingga daging empuk dan bumbu meresap.
6. Setelah ayam empuk, angkat dan tiriskan, lalu goreng hingga berwarna kuning keemasan.
7. Suwir-suwir daging ayam.
8. Masukkan tulang ayam ke dalam panci kuah, tambahkan santan kental dan sedikit gula pasir.
9. Tambahkan Fiber Creme untuk rasa lebih gurih, lalu masukkan irisan daun bawang dan seledri, matikan kompor.
10. Penyajian: Letakkan beberapa potong lontong bersama tauge dan kol yang telah disiram air panas ke dalam mangkuk. Tambahkan telur rebus, perkedel, bawang goreng, tomat, serta ayam suwir, lalu siram dengan kuah soto. Lengkapi dengan emping, sambal, dan air jeruk nipis.
Hidangan ini sering disajikan dengan tambahan telur rebus, perkedel, atau sambal khas Sumatera untuk memperkaya rasanya. Soto Medan juga sering disajikan sebagai menu spesial di berbagai restoran atau rumah makan di Medan dan sekitarnya.
Baca juga: Sejarah dan resep Soto Banjar, mengulik kelezatan kuliner khas Kalsel
Baca juga: Sejarah Soto Lamongan, beserta resep autentiknya
Baca juga: Beda soto dengan gulai
Baca juga: Sejarah Soto Lamongan, beserta resep autentiknya
Baca juga: Beda soto dengan gulai
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024