Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI ketiga, BJ Habibie mengatakan tidak akan merevisi buku memoarnya yang berjudul "Detik-Detik Yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" yang sudah diterbitkannya pada 21 September 2006.
"Tidak akan ada revisi terhadap buku yang sudah saya tulis itu," kata Habibie usai acara buka bersama dengan para dewan pengurus dan anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di kediamannya di bilangan Patra Kuningan, Jakarta, Kamis.
Nampak hadir dalam acara buka puasa bersama itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, Cendekiawan Muslim Quraish Shihab, mantan Ketua Umum ICMI Adi Sasono, Ketua Presidium ICMI Marwah Daud Ibrahim, Ketua Dewan Pakar ICMI Muslimin Nasution dan para dewan pengurus ICMI lainnya.
Habibie mengatakan enggan mengomentari pro kontra atas bukunya tersebut karena semua sudah dijelaskannya pada sebuah acara di stasiun televisi berita swasta setelah meluncurkan buku itu.
"Saya sudah jelaskan semua pada acara itu jadi sudah cukup toh," tegas mantan Presiden RI itu.
Ketika ditanya kapan sisa catatan di buku hariannya sebesar 30 persen itu akan diterbitkan, ia mengatakan, "Sisanya nanti akan saya terbitkan lagi, tapi saya tidak tahu kapan."
Sebelumnya pada 28 September lalu mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengharapkan mantan Presiden BJ Habibie merevisi buku yang ditulisnya, khusus yang terkait tentang perbincangan antara Habibie dengan dirinya.
Prabowo menegaskan bahwa pelurusan sejarah itu perlu dilakukan agar tidak timbul kesan bahwa sosok Prabowo telah berkhianat dan melakukan makar atau apa pun yang berkonotasi negatif.
Ketika ditanya apabila Habibie tidak merespon keinginannya tersebut, Prabowo mengatakan kemungkinan dirinya juga akan membuat buku versi dirinya sendiri.
"Sebenarnya saya enggan berpolemik dengan beliau (Habibie) hanya saja saya terpaksa karena budaya sekarang ini kalau orang dituding sementara tidak ada penjelasan itu bisa menjadi pembenaran," katanya.
Peluncuran buku setebal 548 halaman berjudul "Detik-Detik Yang Menentukan" merupakan catatan pribadi yang ditulis sendiri semasa Habibie menjabat presiden.
Buku tersebut menguak informasi-informasi yang belum pernah diketahui publik.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006