Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan saling klaim kemenangan yang dilakukan kedua kandidat dalam Pemilu Presiden 2014 yang hanya berdasarkan hasil hitung cepat.
"Masyarakat jangan terprovokasi, apalagi bila di kemudian hari sampai bertindak anarkistis. Saling klaim yang dilakukan kedua belah pihak adalah tindakan kekanakan," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Rabu.
Firman menyayangkan saling klaim kemenangan hanya berdasarkan hitung cepat padahal di dalam tim pendukung masing-masing kandidat terdapat figur-figur intelektual.
"Mereka seharusnya memahami bahwa hitung cepat bukanlah hasil akhir. Hitung cepat hanya sementara. Perolehan suara yang riil adalah yang ditetapkan KPU, bukan hitung cepat," katanya.
Menurut Firman, daripada saling mengklaim kemenangan akan lebih menyejukkan bagi masyarakat bila kedua belah pihak saling memuji satu sama lain.
"Mungkin mereka bisa saling memuji bahwa lawan mereka sangat qualified, lawan yang tangguh. Jangan saling menonjolkan diri yang bisa mengompor-ngompori masyarakat," tuturnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014