Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo meminta masyarakat terus mengawal hasil penghitungan suara secara berjenjang mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga KPU pusat.
"Penghitungan suara yang perlu pengawalan ketat terutama pada tingkat TPS sampai ke tingkat KPU kabupaten dan kota," kata Joko Widodo pada konferensi pers di rumah pribadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta, Rabu.
Hadir pada konferensi pers tersebut, antara lain Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan.
Joko Widodo mengharapkan masyarakat, khususnya relawan dan simpatisan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, terus mengawal penghitungan suara sehingga dapat menghasilkan pemilu yang demokratis.
"Kami minta rakyat Indonesia untuk turut menjaga kemurnian suara rakyat yang sudah menggunakan hak pilihnya. Jangan ada yang coba-coba mencemari keinginan rakyat Indonesia," ujarnya.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul sementara dengan selisih suara sekitar 5,5 persen.
"Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh delapan lembaga survei pasangan Jokowi-JK menang dengan selisih suara 5,5 persen," katanya.
Menurut dia, dari hasil hitung cepat itu, maka dapat dinyatakan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 versi hitung cepat.
Dari data yang masuk sekitar 90 persen, kata dia, kalau pun ada perubahan tidak signifikan lagi, sehingga hampir dapat dipastikan pasangan Jokowi-JK memenangi Pemilu Presiden 2014.
Pada kesempatan tersebut, Megawati mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya dengan memilih pasangan Jokowi-JK.
Pemilu presiden diikuti dua pasangan calon, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Jokowi-JK nomor urut 2.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014