Bandung (ANTARA News) - Mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin punya harapan untuk presiden baru.
"Jangan mengorbankan rakyat untuk menutupi kesalahannya," kata Nazaruddin usai menyalurkan hak suara memilih presiden di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 49 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Jabar, Rabu.
Ia menjelaskan harapan itu, karena pemimpin sekarang dinilai telah mengorbankan orang lain untuk menutupi kesalahannya.
"Pemimpin sekarang menutupi kesalahannya dengan mengorbankan orang lain," kata pria yang tersandung kasus korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang itu.
Dia menilai sosok calon Presiden/Wakil Presiden Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-JK masing-masing memiliki nilai lebih, dan layak menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
"Dua-duanya baik, dan bagus," katanya.
Penghuni Lapas Sukamiskin memberikan hak suaranya sebanyak 458 orang, sebanyak 337 orang diantaranya narapidana kasus tindak pidana korupsi, sisanya narapidana kasus pidana umum.
Pemilu 2014 diikuti dua pasang kandidat, yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Prabowo-Hatta didukung enam partai, Jokowi-JK didukung lima partai.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014