Rifqi/Anthony akan berhadapan dengan unggulan pertama duo petenis China Sun Fajing/Te Rigele, pada Kamis (31/10).
"Besok pastinya kita akan bermain sangat excited, bermain dengan semangat, bermain dengan penuh harapan, mudah-mudahan besok di double akan memberikan yang terbaik lagi," kata Rifqi kepada ANTARA melalui pesan instan di Jakarta, Rabu.
Pada babak sebelumnya, Rifqi/Anthony berhasil menumbangkan duet petenis China Zhao Zhao/Zhang Tianhui setelah melewati super tie-break 3-6, 7-6(11/9), 10-8.
Selain sektor ganda, Rifqi juga turun di sektor tunggal tetapi harus terhenti di babak pertama usai kalah dari unggulan pertama Sun Fajing, calon lawannya di perempat final ganda.
Rifqi tak mampu menahan serangan Sun Fajing yang begitu dominan dengan skor akhir 0-6, 1-6.
Secara peringkat Rifqi dan lawannya itu memiliki perbedaan yang cukup jauh. Sun Fajing berada di peringkat 351 ATP, sementara peraih emas SEA Games Kamboja 2023 itu menduduki peringkat 1054 ATP.
"Tentunya tidak mudah melawan pemain yang berkualitas, sehingga permainannya dia cukup mendominasi dari awal sampai akhir, tidak memberikan saya satu kesempatan pun untuk bangkit di poin-poin genting."
"Akhirnya tadi saya hanya bermain defensif, tapi saya cukup senang dengan performa saya. Tadi saya tidak bermain buruk tapi memang lawan levelnya di atas, Alhamdulillah saya di sini sehat-sehat tidak ada cedera atau apa pun."
Rifqi mengalami cedera punggung bawah saat persiapan menuju China untuk mengikuti ATP Challenger di Shenzen pada akhir April. Selama masa pemulihan Rifqi tidak diperbolehkan melakukan aktivitas olahraga sama sekali.
Petenis kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu kembali berkompetisi di ITF M15 Bali pada September sebagai ajang persiapan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Aceh-Sumatera.
Rifqi, yang mewakili Jawa Timur, berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara tunggal putra pesta olahraga multievent nasional itu.
Baca juga: Rifqi Fitriadi raih gelar ITF pertama di Harum Energy World Tennis Tour
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024