Dekan Fakultas Kehutanan Unipa Dr Jonni Marwa di Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan materi pelatihan strategi penulisan proposal penelitian dipaparkan oleh Asisten Direktur Riset dan Inovasi IPB Dr Eng Obie Farobie.
"Pelatihan ini bagian dari upaya meningkatkan kemampuan dosen supaya bisa meraih hibah riset secara kompetitif," kata Jonni.
Baca juga: Papua Barat gandeng Unipa susun dokumen pengelolaan hutan sosial
Baca juga: Papua Barat gandeng Unipa susun dokumen pengelolaan hutan sosial
Ia menjelaskan peserta pelatihan tidak hanya para dosen dari Fakultas Kehutanan melainkan fakultas lain di Unipa, seperti Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan, sehingga wawasan penulisan proposal riset semakin berkembang.
Penulisan proposal riset merupakan satu dari tiga topik lokakarya yang diselenggarakan Fakultas Kehutanan selama tiga hari sejak Senin sampai Rabu (28-30/10) dengan dua topik lainnya, yaitu kurikulum KKNI MBKM dan standar layanan akademika.
"Setiap topik pematerinya beda-beda dari IPB, dan hari terakhir ini yang soal penulisan proposal riset," ujar Jonni.
Dia menyebut, selain menyelenggarakan lokakarya penulisan proposal penelitian, Fakultas Kehutanan Unipa juga membentuk kelompok riset pada setiap laboratorium sebagai upaya dalam mengembangkan kapasitas setiap tenaga dosen.
Kelompok riset laboratorium yang dimaksud, yaitu biologi hutan, silvikultur, perencanaan dan manajemen hutan, teknologi hasil hutan, konservasi sumber daya hutan, lingkungan, rekayasa hutan, dan laboratorium lapangan.
"Laboratorium itu menjadi tempat berkumpulnya dosen dengan kemampuan masing-masing sesuai laboratoriumnya," kata Jonni.
Menurut Jonni, diskusi kelompok riset yang disesuaikan dengan dasar keilmuan masing-masing dosen bermanfaat untuk penyusunan program mata kuliah sekaligus meningkatkan kemampuan merumuskan konsep proposal penelitian.
Fakultas Kehutanan juga senantiasa memberikan dukungan melalui pengadaan sarana prasarana laboratorium setiap tahun guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan riset yang dilakukan oleh para dosen. "Fasilitas laboratorium terus ditingkatkan, sehingga kegiatan riset maupun aktivitas mahasiswa bisa lancar," ujar Jonni.
Baca juga: Fakultas Peternakan UNIPA komitmen wujudkan kemandirian pangan lokal
Baca juga: Faperta Unipa terima dana revitalisasi Rp6,6 miliar dari Kemendikbud
Baca juga: Fakultas Peternakan UNIPA komitmen wujudkan kemandirian pangan lokal
Baca juga: Faperta Unipa terima dana revitalisasi Rp6,6 miliar dari Kemendikbud
Setelah mengikuti pelatihan, kata dia, masing-masing kelompok laboratorium akan mengajukan kurang lebih lima proposal riset yang berkualitas kepada Kemendikbudristek pada awal tahun 2025, untuk memperoleh dana hibah penelitian.
Penyusunan konsep proposal harus berkualitas, karena nantinya bersaing dengan ribuan proposal riset yang diajukan oleh dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Persaingan sangat ketat, jadi kami lebih utamakan soal kekhususan Papua dengan basis riset kekayaan sumber daya alam, potensi hutan, satwa maupun flora," ucap Jonni.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024