Kunjungan kerja itu dalam rangka melihat wujud kolaborasi para pihak untuk mendorong percepatan pengelolaan perhutanan sosial yang dikemas dalam konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengunjungi wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial atau Integrated Area Development (IAD) di Desa Burno, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
"Kunjungan kerja itu dalam rangka melihat wujud kolaborasi para pihak untuk mendorong percepatan pengelolaan perhutanan sosial yang dikemas dalam konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial," kata Menhut Raja Juli Antoni di Lumajang.
Kunjungan diawali dengan melihat lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kabupaten Lumajang yang pelaksanaannya dikomandoi oleh Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas Sampean dan lokasi itu terintegrasi dengan Pengembangan Wilayah Pengembangan Terpadu Berbasis Perhutanan Sosial seluas 713 hektare atau 17 persen dari total luas wilayah terintegrasi.
Baca juga: Menhut akan susun 100 hari "quick win"
RHL dilaksanakan di Blok 14C di kanan kiri sungai dengan jenis tanaman berupa durian berjumlah 13.200 batang dengan kelompok pelaksana Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Lestari seluas 30 hektare.
Ia mengatakan kegiatan RHL dilaksanakan dengan pola agroforestry sebanyak 400 batang per hektare dengan tanaman sela berupa kopi dan kaliandra, sehingga rehabilitasi diharapkan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan untuk meningkatkan daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.
Kunjungan dilanjutkan dengan kegiatan pemanenan tanaman bawah tegakan hasil agroforestry dan silvopastura kelompok tani berupa talas dan pisang, jenis Agung Semeru yang sudah dipatenkan, mengunjungi kandang komunal sapi perah untuk melakukan kegiatan memerah susu sapi, dan dimeriahkan dengan Susu Tos.
Baca juga: Menhut lepas 9 ton produk hasil agroforestri ke Jepang
Desa Burno memiliki populasi 804 sapi, yang 216 sapi dimiliki oleh peternak dan saat ini telah mampu menghasilkan susu sapi segar sebanyak 5.172 liter per hari dengan harga jual Rp5.300 per liter.
"Sebagai pilot project pertama penerapan konsep IAD, Kabupaten Lumajang berhasil memberikan contoh yang baik bagi kabupaten lainnya dalam sinergi dan kolaborasi para pihak. Selain agrosilvopastura, melalui IAD Kabupaten Lumajang juga dikembangkan interkoneksi wisata melalui penataan rest area menuju kawasan wisata," katanya.
Menhut juga berkesempatan melakukan dialog dengan kelompok tani dan para pihak yang telah terlibat dalam pengembangan IAD Lumajang untuk menjaring aspirasi kelompok tani dan para pihak terkait pengembangan IAD, sekaligus disampaikan salinan Surat Keputusan Transformasi Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) menjadi Hutan Kemasyarakatan.
Baca juga: Menteri LHK: Perhutanan sosial Lumajang masuk kategori platinum
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024