Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Bandung Barat, saat ini hanya satu zona saja yang efektif dari lima zona yang ada.
"Kondisi Sarimukti saat ini, dari lima zona, yang efektif hanya satu zona, yang dua zona sedang ditata ulang, satu zona sudah tidak bisa digunakan, dan satu zona lagi sedang dioptimalisasi," ujar Bey saat meninjau TPA Sarimukti Bandung Barat, Rabu.
Untuk zona yang tengah dioptimalisasi untuk mengantisipasi kelebihan kapasitas sampah, yakni zona lima. Bey menyebut lahannya sudah siap untuk dipergunakan dan Pemerintah Provinsi Jabar bersama Pemerintah Desa Sarimukti sudah melakukan sosialisasi pada warga setempat, yang akan terkena dampak dari perluasan lahan tersebut.
Baca juga: DLH Jabar sebut sampah Bandung Raya di TPA Sarimukti terkelola baik
"Optimalisasi lahan itu tetap kami lakukan, tadi ketemu dengan kepala desa dan sosialisasi sudah berjalan baik," ujar Bey.
Optimalisasi lahan baru tersebut direncanakan dibuka pada awal 2025. Kendati demikian, Bey berharap pengurangan sampah di hulu bisa dioptimalkan, sehingga lahan baru tersebut tidak perlu digunakan.
"Perluasan mulai awal tahun depan bisa difungsikan. Tapi, dengan adanya pengurangan sampah dari hulu, saya harap walaupun lahan baru sudah tersedia, saya inginnya tidak usah digunakan," ujar Bey.
Dalam peninjauan TPA Sarimukti yang dilakukan Bey bersama empat kepala daerah di kawasan Bandung Raya itu, mereka juga kembali menguatkan komitmen untuk pengurangan ritase truk sampah ke TPA Sarimukti.
Ritase masing-masing daerah yang disepakati, yaitu Kota Bandung sebanyak 140 rit per hari, Kota Cimahi 17 rit per hari, Kabupaten Bandung 40 rit per hari, dan Kabupaten Bandung Barat 17 rit per hari.
Baca juga: Sampah dari Kota Bandung yang masuk ke TPA Sarimukti telah berkurang
Baca juga: DLH Jabar pastikan TPA Sarimukti tolak sampah tercampur tahun 2024
"Kami tadi sepakat untuk menaati kembali jumlah pengiriman sampah," ucap Bey.
Ia mengatakan kunci untuk mengurangi ritase sampah adalah pemilahan sampah di hulu atau di rumah tangga. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Pemda Provinsi juga menggandeng TNI dan Polri untuk membantu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Kami minta lakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah dari hulu, karena itu adalah kunci mengurangi sampah. TNI dan Polri siap membantu, karena mereka juga ada sampai di tingkat desa/kelurahan," tutur Bey.
"Kondisi Sarimukti saat ini, dari lima zona, yang efektif hanya satu zona, yang dua zona sedang ditata ulang, satu zona sudah tidak bisa digunakan, dan satu zona lagi sedang dioptimalisasi," ujar Bey saat meninjau TPA Sarimukti Bandung Barat, Rabu.
Untuk zona yang tengah dioptimalisasi untuk mengantisipasi kelebihan kapasitas sampah, yakni zona lima. Bey menyebut lahannya sudah siap untuk dipergunakan dan Pemerintah Provinsi Jabar bersama Pemerintah Desa Sarimukti sudah melakukan sosialisasi pada warga setempat, yang akan terkena dampak dari perluasan lahan tersebut.
Baca juga: DLH Jabar sebut sampah Bandung Raya di TPA Sarimukti terkelola baik
"Optimalisasi lahan itu tetap kami lakukan, tadi ketemu dengan kepala desa dan sosialisasi sudah berjalan baik," ujar Bey.
Optimalisasi lahan baru tersebut direncanakan dibuka pada awal 2025. Kendati demikian, Bey berharap pengurangan sampah di hulu bisa dioptimalkan, sehingga lahan baru tersebut tidak perlu digunakan.
"Perluasan mulai awal tahun depan bisa difungsikan. Tapi, dengan adanya pengurangan sampah dari hulu, saya harap walaupun lahan baru sudah tersedia, saya inginnya tidak usah digunakan," ujar Bey.
Dalam peninjauan TPA Sarimukti yang dilakukan Bey bersama empat kepala daerah di kawasan Bandung Raya itu, mereka juga kembali menguatkan komitmen untuk pengurangan ritase truk sampah ke TPA Sarimukti.
Ritase masing-masing daerah yang disepakati, yaitu Kota Bandung sebanyak 140 rit per hari, Kota Cimahi 17 rit per hari, Kabupaten Bandung 40 rit per hari, dan Kabupaten Bandung Barat 17 rit per hari.
Baca juga: Sampah dari Kota Bandung yang masuk ke TPA Sarimukti telah berkurang
Baca juga: DLH Jabar pastikan TPA Sarimukti tolak sampah tercampur tahun 2024
"Kami tadi sepakat untuk menaati kembali jumlah pengiriman sampah," ucap Bey.
Ia mengatakan kunci untuk mengurangi ritase sampah adalah pemilahan sampah di hulu atau di rumah tangga. Untuk memaksimalkan hal tersebut, Pemda Provinsi juga menggandeng TNI dan Polri untuk membantu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Kami minta lakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah dari hulu, karena itu adalah kunci mengurangi sampah. TNI dan Polri siap membantu, karena mereka juga ada sampai di tingkat desa/kelurahan," tutur Bey.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024