Pendekatan ini berbasis aset atau potensi yang dimiliki anak muda itu sendiri, nah ini lah kenapa hanya teman-teman komunitas dan organisasi yang bisa mewadahi itu semua
Jakarta (ANTARA) - Ketua Forum Generasi Berencana (Genre) Indonesia I Putu Arya Aditya menawarkan pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan sesama pemuda sebagai strategi dalam melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
"Pendekatan ini berbasis aset atau potensi yang dimiliki anak muda itu sendiri, nah ini lah kenapa hanya teman-teman komunitas dan organisasi yang bisa mewadahi itu semua," kata Arya dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan terdapat tiga faktor utama yang menjadi akar dari penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja yakni aspek ekosistem, sistem, dan individu. Menurut Arya, faktor ekosistem berkaitan dengan pergaulan bebas yang dipengaruhi nilai-nilai yang tidak mencerminkan kepribadian bangsa menjadi salah satu penyebab mudahnya remaja terpapar narkotika.
Kemudian dari aspek sistem, ia menyoroti lemahnya intervensi pengetahuan dan sosialisasi terhadap populasi generasi muda yang rentan terhadap penyalahgunaan NAPZA.
Baca juga: Kemenko PMK paparkan langkah strategis cegah penyalahgunaan NAPZA
“Saya menyebut sistemnya lemah karena kegiatan sosialisasi-sosialisasi baik dari pemerintah ataupun komunitas tidak menyasar anak muda yang memang rentan dalam isu ini. Seringkali kita menyasar anak muda yang aware banget dengan isu ini,” ujar ketua dari forum yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu.
Sedangkan dari aspek individu, Arya menilai sebagian besar anak muda yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika adalah korban yang akhirnya berubah menjadi pelaku.
Ia meyakini latar belakang ekonomi, sosial, atau pendidikan yang tidak memadai membuat mereka menjadi kurang memahami bahaya penggunaan NAPZA dan rentan terhadap penyalahgunaannya.
Baca juga: Kota Madiun miliki Balai Rehabilitasi Napza tekan kecanduan narkoba
Oleh karena itu Arya mengusulkan pendekatan berbasis komunitas yang menyediakan wadah bagi para remaja untuk menyalurkan potensi mereka dalam kegiatan-kegiatan positif.
"Kami mengajak teman-teman ini hidup sehat, kami mengajak mereka beraktivitas yang positif walaupun di situ tidak ada kampanye 'Ayo jangan gunakan NAPZA' tapi akhirnya apa yang organisasi atau komunitas ini lakukan tanpa disadari membentuk ekosistem positif pada lingkungan pergaulan anak-anak muda itu sendiri,” ujarnya.
Pendekatan komunitas juga dinilai efektif dalam penyebaran nilai (distributing values) karena setiap komunitas dapat menyampaikan pesan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik anggotanya.
Selain sebagai wadah kegiatan positif, komunitas juga dapat berperan sebagai crisis center atau wadah penyelesaian persoalan NAPZA. Oleh karena itu Arya mendorong pemerintah untuk menggaet komunitas-komunitas pemuda dalam edukasi pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda.
Baca juga: Bahasa kasih sayang menjaga keluarga dari napza
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024