Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mendorong Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja secara kolaboratif atau berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Baca juga: Menaker prioritaskan isu pengangguran dan penciptaan lapangan kerja
Dia mencontohkan masalah pengangguran juga berpotensi disebabkan oleh pendidikan dari masyarakat yang belum sepenuhnya berkualitas, sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Dengan demikian, Kemnaker dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak di sektor pendidikan untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Contohnya, SMK atau vokasi dihasilkan dari pemetaan kebutuhan industri. Pemerintah bisa memberikan relaksasi kebijakan dimana siswa yang belajar bisa mendapatkan insentif. Salah satunya, kepastian pekerjaan. Oleh karena itu, sekolah-sekolah didorong memberikan keluaran yang selaras dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ujar Netty.
Netty memandang dalam menyelesaikan beragam masalah ketenagakerjaan, mulai dari terbatasnya lapangan pekerjaan hingga maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dibutuhkan kemauan politik yang kuat dari pemerintah untuk mengatasi hal itu.
Baca juga: Menaker: Peningkatan kesejahteraan jadi prioritas di era Prabowo
Baca juga: Sekjen Kemnaker sebut pengangguran terbuka Indonesia turun 4,8 persen
"Terkait dengan pengangguran, itu akan menjadi concern kami, kemudian bagaimana kita menyiapkan, Pak Presiden kan punya beberapa program strategis. Saya bertugas bagaimana menjadikan ini peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang baru buat mereka," ujar dia.
Netty mengapresiasi fokus program prioritas tersebut. Menurutnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli berhasil memetakan isu ketenagakerjaan di Indonesia sekaligus menerjemahkan ke dalam program kerja yang diharapkan bisa menekan pengangguran serta memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja di Indonesia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024