... kita jaga persatuan dan ketenangan... "

Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur secara institusi/organisasi mengakui siapapun presiden-wakil presiden pilihan rakyat yang terpilih secara demokratis pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"PW Muhammadiyah mewajibkan warganya untuk memilih dan kami mengakui pilihan sesuai aspirasi dan hati nurani masing-masing," kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur, H Nadjib Hamid, di Surabaya, Rabu.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PW NU Jawa Timur, HM Sholeh Hayat, menyatakan, PW NU akan mengayomi dan mengakui keabsahan siapapun yang terpilih dengan suara terbanyak dan konstitusional secara demokratis.

"Mari kita jaga persatuan dan ketenangan proses pemilihan presiden, karena Pemilu Presiden itu sebenarnya hanya salah satu tahapan dan juga hak rakyat untuk menyalurkan aspirasinya," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU Jawa Timur, Eko Sasmito, menegaskan, 30.639.897 pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada 75.979 TPS pada Pemilu Presiden 2014 ini.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014