Bahwa DKI Jakarta memiliki potensi 7.000-8.000 ton sampah per hari harus kita pecahkan. Mulai dari membangun bank sampah unit atau pengelolaan unit sampah di tempat-tempat hulunya...

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan ke Jakarta Recycle Center (JRC) guna memastikan dukungan dalam upaya penyelesaian isu sampah dan menekan timbulan yang berakhir di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Dalam kunjungan ke JRC di Jakarta Selatan, Rabu, Menteri LH Hanif mendengarkan penjelasan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto terkait kinerja JRC, termasuk gerakan sosialisasi dari pintu ke pintu untuk memastikan pemilahan sampah sampai operasi daur ulangnya.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) itu menyampaikan bahwa dengan melakukan kunjungan tersebut, maka Kementerian LH dan jajaran di dalamnya dapat merumuskan langkah selanjutnya dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda).

Baca juga: Parlemen Jepang puji pengelolaan sampah di Jakarta

Dengan demikian, lanjutnya, isu sampah dapat menjadi persoalan yang diselesaikan secara bersama-sama, meski kewenangan pengelolaannya berada di tingkat kabupaten/kota.

"Bahwa DKI Jakarta memiliki potensi 7.000-8.000 ton sampah per hari harus kita pecahkan. Mulai dari membangun bank sampah unit atau pengelolaan unit sampah di tempat-tempat hulunya di RT/RW, kemudian menyaringnya ke dalam Bank Sampah Induk. Kemudian melakukan distribusi dari Bank Sampah Induk terkait dengan sampah-sampah yang bisa diolah," kata Hanif.

Baca juga: Usai ditatar Presiden, Menteri LH tancap gas benahi sampah di Jakarta

Dengan demikian, lanjut dia, sampah yang berakhir ke TPST Bantargebang dapat ditekan, terutama dari jenis-jenis yang menjadi bahan baku daur ulang, termasuk sampah plastik dan sampah kertas. Untuk sampah sisa makanan, dapat diolah menjadi kompos.

Terutama terkait isu sampah sisa makanan atau food waste yang memenuhi komposisi 50 persen dari total sampah 7.000-8.000 ton sampah per hari yang berakhir ke TPST Bantargebang, dia mengatakan perlunya perhatian khusus terkait penanganannya.

"Kita sudah memahami ada food waste yang jumlahnya hampir 50 persen dari sampah Jakarta. Kalau 50 persen dari 8.000, maka ada 4.000 ton per hari food waste yang harus kita selesaikan, jawab permasalahannya," tutur Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.

Baca juga: DKI terapkan retribusi sampah rumah tangga mulai Januari 2025

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024