Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Obet Rumbruren meminta pemerintahan periode 2024-2029 melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghadirkan kebijakan yang mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya di Papua.
"Kita semua tahu, Tanah Papua memiliki sejarah panjang, Papua punya banyak kekayaan alam. Seharusnya, masyarakat Papua berhak bekerja," kata Obet dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Dewan Adat Biak: Buka lapangan kerja baru anak Orang Asli Papua
"Kami berharap perusahaan besar yang beroperasi di Papua lebih banyak menyerap tenaga kerja dari provinsi itu," kata dia.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, tingkat pengangguran terbuka di Papua pada Februari 2024, sebanyak 5,81 persen. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, ada sekitar 5-6 orang yang menganggur.
Dalam kesempatan yang sama, Obet mengapresiasi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang menyatakan akan mengupayakan peningkatan kualitas SDM melalui kebijakan triple skilling. Ia berharap kebijakan itu mendorong setiap tenaga kerja mengasah diri dan semakin cepat beradaptasi serta bersaing di dunia kerja.
"Saya harap semua sepemahaman tentang hal ini. Kebijakan (triple skilling) seperti ini bisa merata dirasakan, termasuk di Tanah Papua," ucapnya.
Baca juga: Industri sawit serap 2.400 pekerja Orang Asli Papua
Baca juga: Pemkab Sorong susun RTK Makro jawab kebutuhan lapangan kerja
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa fokus utama program prioritasnya setelah dilantik adalah menangani isu pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru.
"Terkait dengan pengangguran, itu akan menjadi concern kami, kemudian bagaimana kita menyiapkan, Pak Presiden kan punya beberapa program strategis. Saya bertugas bagaimana menjadikan ini peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang baru buat mereka," ujar dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024