menyatakan publikasi opini seolah-olah pilpres berlangsung curang harus dihentikan.
"Hal ini merupakan provokasi yang sama saja mengajak masyarakat untuk tidak mempercayai penyelenggara pemilu," katanya dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa.
Khatibul mengemukakan hal itu terkait dengan hal yang dia sebut "provokasi tentang penyelenggaraan pilpres curang."
Dia menegaskan masyarakat harus mempercayai penyelenggara pemilu dan mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan penyelenggara pemilu.
Provokasi lainnya secara vulgar juga muncul di tengah masyarakat dengan spanduk bahwa hanya kecurangan yang bisa mengalahkan calon tertentu.
"Ini bentuk provokasi ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu," katanya.
Dia mengimbau masyarakat jangan mudah percaya terhadap isu-isu.
"Cek dan kroscek dulu segala informasi, berita yang masih belum yakin kebenarannya," katanya.
Terkait dengan kericuhan yang terjadi saat pilpres di Hong Kong, Khatibul mengemukakan ada mobilisasi massa datang pada saat pukul 17.00 waktu setempat menjelang ditutupnya TPS.
"Pertanyaannya mengapa mereka datang menjelang TPS ditutup?," katanya.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014