Sebagian investor mungkin akan waspada menanti hasil pemilu presiden 9 Juli dan kebijakan moneter Bank Indonesia pada 10 Juli 2014

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat sebesar 48 poin menjadi Rp11.664 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.712 per dolar AS.

"Dari sisi fundamental, euforia menjelang berlangsungnya pemilu presiden Indonesia pada 9 Juli yang diekspektasikan berjalan lancar memberikan sentimen positif bagi rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ketika pemilu presiden berjalan secara aman dan tertib maka dipastikan ekonomi setelah pelaksanaan pesta demokrasi itu akan semakin meningkat.

Ia menambahkan bahwa terjaganya situasi aman dan tertib juga diyakini akan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.

"Sebagian investor mungkin akan waspada menanti hasil pemilu presiden 9 Juli dan kebijakan moneter Bank Indonesia pada 10 Juli 2014," katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, publikasi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini juga akan dinantikan terkait kenaikan suku bunga Fed yang diperkirakan lebih cepat.

"Jika suku bunga Fed dinaikan lebih cepat, maka daya tarik dolar AS akan meningkat sehingga akan membebani kinerja rupiah, katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (8/7), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.695 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.787 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014