Bandung (ANTARA) -
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih, mengungkapkan, dalam kegiatan di salah satu hotel tersebut telah ada anggota delegasi yang tertarik berinvestasi di Jawa Barat.
"Ada yang mengungkapkan ketertarikan. Jabar sendiri selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor untuk masuk dan membuka usaha. Dari manapun, selama itu memenuhi perizinannya, sangat memungkinkan untuk berinvestasi," ujar Noneng di Bandung.
Beberapa potensi Jabar yang menjadi faktor ketertarikan investor untuk masuk, kata dia, yakni berkaitan dengan teknologi tinggi, baik alat elektronik, maupun teknologi pangan.
"Karena memang di sana sudah advance. Mungkin kita harus belajar dengan teknologinya," katanya.
Dalam business meeting ini, 40 pelaku usaha dari Jawa Barat dipertemukan bersama 34 delegasi Provinsi Heliongjiang, dengan beberapa produk olahan makanan, komoditas pertanian seperti kopi dan herbal, serta hasil kerajinan turut ditawarkan.
Diharapkan, dari gelaran ini para investor tertarik untuk membeli, sehingga menambah jumlah ekspor Jawa Barat ke luar negeri.
Diketahui, pada 2023 ditargetkan realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp188,03 triliun dan tercapai sekitar Rp210,6 triliun.
Pemprov Jawa Barat optimistis target investasi 2024 yang sampai Rp250 triliun bisa tercapai dengan berkaca pada realisasi investasi Jabar pada 2023.
Baca juga: Puluhan pelaku usaha Jabar diberi peluang produknya tembus ke China
Baca juga: Jabar asesmen 10 bangunan Cagar Budaya selepas robohnya Gedung YPK
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024