Malam itu acara puncak HSP dihadiri oleh setidaknya 25 menteri dan wakil menteri serta pimpinan lembaga tinggi negara, termasuk Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin dan Wakil Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar.
“Mohon kiranya kehadiran para menteri dan setingkat menteri ini melaporkan kepada Bapak Presiden Prabowo,” kata Dito dalam keterangan resminya di Jakarta pada Selasa.
Dito mengatakan sejarah ini tak lepas dari kepuasan masyarakat terhadap kinerja kementeriannya yang mencapai 79 persen penilaian citra baik dalam memajukan olahraga nasional dan kepemudaan.
Dito mengharapkan semua elemen masyarakat berkontribusi dalam memaknai Sumpah Pemuda di masa kini. Mengutip tokoh sufi Jalaludin Rumi, dia menilai “pemuda adalah matahari terbit di pagi hari, mereka membawa harapan bagi dunia."
Baca juga: Taufik Hidayat: Pemuda adalah tiang bangsa
"Bagi saya pemuda adalah aset berharga bagi kemajuan bangsa, generasi muda selalu memiliki gagasan segar untuk masa depan. Maka, hari ini rayakanlah Indonesia tanpa mageran, tanpa baperan," kata Dito.
Sementara itu, mewakili Presiden Prabowo Subianto, Menko PMK Pratikno menyampaikan salam hormat kepada para peserta yang menghadiri Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang disebutnya menunjukkan bahwa pemerintah dan negara memperhatikan dan memberikan dukungan serius kepada pembangunan serta penguatan pemuda Indonesia.
“Kita tadi menyaksikan kembali pengucapan Sumpah Pemuda, betapa relevannya Sumpah Pemuda itu sampai sekarang, satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa yang diucapkan pada tahun 1928 lalu," kata Pratikno.
"Kita harus tetap bersatu lebih kuat lagi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Bersatu kita kuat, bersama kita melesat,” pungkas Pratikno.
Baca juga: Sisingamangaraja XII dan kewajiban merawat sejarah
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024