Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersinergi guna memperluas akses jaringan listrik bagi masyarakat kepulauan di wilayah itu yang hingga kini belum menikmati aliran listrik.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumenep Dewi Khalifah menyatakan, kerja sama dengan PLN karena hingga kini jaringan listrik bagi masyarakat kepulauan masih terbatas.
"Padahal listrik ini memiliki peran penting, dan merupakan infrastruktur utama dalam penunjang kehidupan, tak terkecuali bagi masyarakat Sumenep yang tinggal di kepulauan," katanya di Sumenep, Jawa Timur, Selasa.
Karena itu, sambung dia, untuk memperluas akses jaringan listrik, pihaknya bekerja sama dengan PT PLN, menyamakan antara program dan kepentingan yang hendak dilakukan PLN dengan program yang dicanangkan Pemkab Sumenep.
Ternyata, sambung dia, PLN dan Pemkab Sumenep memiliki kesamaan kepentingan, yakni pada perluasan akses jaringan listrik untuk daerah terpencil dan kepulauan.
Dewi Khalifah menuturkan, program yang sama antara Pemkab Sumenep dan PT PLN pada perluasan akses jaringan dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Dari hasil serap informasi yang kami lakukan, terungkap bahwa PT PLN area Madura menargetkan hendak membangun akses jaringan listrik di 23 pulau terluar yang ada di Kepulauan Sumenep," katanya.
Pemkab, sambung dia, selanjutnya menyediakan anggaran khusus melalui instansi terkait untuk membantu mempercepat realisasi di lapangan.
"Hasilnya, masyarakat empat pulau terluar di Kabupaten Sumenep kini sudah dapat menikmati listrik tanpa menggunakan aki, setelah PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur mengoperasikan PLTS," kata Khalifah.
Ia menjelaskan, keempat pulau itu meliputi Saseel, Karamian, Saur, dan Sadulang Kecil.
"Pengoperasian PLTS di wilayah tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 dan Hari Listrik Nasional ke-79 tahun 2024," kata Dewi Khalifah.
Secara terpisah General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Ahmad Mustaqir mengatakan pengoperasian PLTS ini merupakan penegasan komitmen sinergi dan kolaborasi penggunaan energi hijau menuju emisi nol bersih pada 2060.
"Program ini sekaligus untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Jawa Timur," katanya.
Ia lebih lanjut menjelaskan, masyarakat di Pulau Saseel telah teraliri listrik dari PLTS berkapasitas 150 Kilowatt Peak (kWp), Pulau Karamian 175 kWp, Pulau Saur 150 kWp, dan Pulau Sadulang Kecil 50 kWp.
Sebelumnya Pemkab Sumenep bersama PLN juga telah memperluas jaringan listrik di tiga kepulauan, yakni Pulau Giri Raja, Gili Genteng, dan Pulau Sapeken dengan menggunakan Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD).
Baca juga: Pemkab Sumenep bantu beasiswa 520 mahasiswa
Baca juga: Ratusan guru di Kepulauan Sumenep terima tunjangan daerah terpencil
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024