Belo Horizonte, Brasil (ANTARA News) - Brasil dan Jerman beradu pada pertarungan kelas berat antar adi daya benua di Belo Horizonte Rabu dini hari nanti dalam partai semifinal Piala Dunia 2014.
Ganjaran untuk pemenang laga ini adalah satu tempat final turnamen tersebut Senin dini hari mendatang di mana mereka akan bertemu entah Argentina atau Belanda yang akan saling berhadapan keesokan harinya.
Brasil menghadapi Jerman dengan kehilangan Neymar dan kapten Thiago Silva setelah banding kartu kuning Silva ditolak FIFA.
Dua ratus juta orang Brasil mungkin tidak bersepakat dengan pandangan pelatih Jerman Joachim Loew bahwa ketiadaan dua pemain itu malah menguatkan asa Brasil, bukan sebaliknya.
"Kemunduran kerap menghasilkan kekuatan tambahan," kata Loew. "Tak ada yang percaya tugas kami menjadi lebih mudah karena absennya Neymar, justru sebaliknya."
"Hukuman terhadap Thiago Silva menunjukkan dalamnya skuat Selecao. (Pelatih Brasil Luiz) Felipe Scolari kini bisa menggunakan pemain seperti (bek tengah Bayern Munchen) Dante, jadi saya tidak melihat hilangnya kualitas."
Scolari sendiri mendesak skuat Brasil untuk memanfaatkan absennya Neymar sebagai motivasi dalam meraih gelar juara.
"Saya kira motivasi tambahan yang harus kami dapatkan pada setiap pertandingan adalah naik ke tahap berikutnya dan kian mendekat ke sasaran kami ke final," kata Scolari.
"Dari cara Neymar berbicara kepada para pemain membuat mereka paham bahwa dia telah menuntaskan bagiannya dan kini giliran kami menuntaskan bagian kami".
"Pertandingan ini sangat penting, ini bisa membawa kami ke final. Kami bermain untuk negara kami, ini hal yang sudah kami bayangkan dan mimpikan, dan juga demi Neymar."
Ban kapten akan dikenakan pemain yang baru saja dibeli Paris Saint-Germain seharga 85 juta dolar AS, David Luiz.
Mantan bek Chelsea ini dan para koleganya memanggul harapan penonton tuan rumah, sedangkan Jerman mesti menanti selama 24 jam ke depan untuk menemukan identitas tim yang akan mereka lawan pada partai puncak di Maracana Senin dini hari mendatang.
Uniknya kedua negara hanya pernah sekali bertemu di putaran final Piala Dunia pada final Piala Dunai 2020 yang dimenangkan Brasil 2-0.
Sedangkan semifinal kedua keesokan harinya mempertemukan Belanda dengan Argentina di Sao Paulo yang merupakan ulangan final Piala Dunia 1978 yang dimenangi Argentina 3-1 lewat babak perpanjangan waktu.
Seperti Brasil, Argentina memasuki arena dengan masalah yang juga besar.
Pemain terbaik dunia empat kali Lionel Messi memang siap diturunkan, tetapi Argentina harus menjalani semifinal pertamanya sejak 1990 itu tanpa Angel di Maria.
Penyerang Real Madrid itu absen menyusul cedera pada perempat final melawan Belgia yang merupakan pukulan hebat terhadap tim asuhan Alejandro Sabella.
Yang menggembirakan bagi Argentina adalah striker Sergio Aguero sudah fit untuk bermain kembali setelah mengalami masalah otot kaki yang membuat striker Manchester City itu tidak memperkuat tim pada 16 besar melawan Swiss.
Disebut tampil biasa-biasa saja oleh pelatih Belgia Marc Wilmots, Argentina kini mencatat lima kemenangan pada putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Sabella memuji kontribusi legenda Barcelona tersebut dengan berkata, "Dia air di padang pasir. Dia menemukan solusi tatkala kami berpikir tidak ada jalan."
Messi kini tengah mencari cara apakah dia menjadi pemecah masalah dari situasi kompleks yang bakal diciptakan Belanda yang diasuh si jago strategi Louis van Gaal, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014