Kota Gaza (ANTARA News) - Jet tempur Israel pada Selasa pagi menghancurkan rumah dua gerilyawan Palestina di Kota Rafah dan Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza, kata beberapa saksi dan pejabat keamanan.
Anggota keluarga Al-Hashash mengatakan mereka menerima pemberitahuan telepon dari seorang penelepon tanpa nama, yang berbicara dengan Bahasa Arab patah-patah dan memperkenalkan diri sebagai seorang pejabat keamanan Israel. Penelepon itu meminta anggota keluarga Al-Hashash meninggalkan rumah di Kota Rafah dalam waktu lima menit.
Mereka mengatakan setelah lima menit, satu rudal peringatan ditembakkan ke rumah itu dan ketika anggota keluarga meninggalkan rumah, serangan jet tempur Israel menghancurkannya. Rumah tersebut benar-benar berubah jadi puing.
Beberapa pejabat keamanan mengatakan rumah kedua, milik keluarga Al-Abadellah, juga diserang oleh rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel dan rata dengan tanah setelah keluarga tersebut meninggalkan rumah tersebut di Kota Kecil Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza.
Radio Hamas, Al-Aqsa, yang mengudara dari Jalur Gaza, melaporkan tak kurang dari sembilan orang Palestina cedera setelah rumah itu hancur, demikian laporan Xinhua. Ditambahkannya, mereka dibawa ke rumah sakit Khan Younis untuk dirawat.
Pada Senin malam dan selasa pagi, jet tempur Israel terus menyerang instalasi gerilyawan di Jalur Gaza. Beberapa saksi mata mengatakan puluhan rudal Israel menghantam lahan yang digunakan untuk menghancurkan senjata dan meluncurkan roket ke dalam wilayah Israel. Tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Media Israel sebelumnya melaporkan militer Israel memutuskan untuk memperluas operasi militernya di Jalur Gaza sebagai reaksi atas puluhan roket, bom dan mortir yang ditembakkan pada Senin pagi ke dalam wilayah Israel.
Untuk pertama kali sejak ketegangan meletus antara Israel dan Palestina, sayap bersenjata Hamas--Brigade Al-Qassam-- mengatakan di dalam siaran pers pada Senin bahwa brigade tersebut menembakkan puluhan roket ke dalam wilayah Israel.
"Brigade Al-Qassam menyerang Kota Kecil Ashdod, Ashkelon dan Netivot di Israel dengan menggunakan puluhan roket sebagai tanggapan atas agresi Zionis," kata kelompok tersebut di dalam pernyataan pers yang dikirim melalui surel kepada wartawan.
Izat Ar-Resheq, seorang pemimpin senior Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menulis di laman pribadi Facebooknya "Jika Israel melancarkan perang baru terhadap Jalur Gaza, Hamas siap berperang sampai titik darah penghabisan".
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014