Medan (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Adam Malik Sumatera Utara (Sumut) terus meningkatkan pelayanan kesehatan dalam melakukan tindakan penanganan terhadap pasien penderita stroke untuk kesembuhan.

"Rumah sakit ini mampu melakukan penanganan stroke dengan beberapa tindakan untuk kesembuhan pasien," ujar Ketua Kelompok Staf Medik (KSM) Neurologi RS Adam Malik dr Neni Nurchalida MKed(Neu) SpS di Medan, Selasa.

Neni mengatakan, dalam penanganan stroke tersebut mulai dari tindakan medis dengan cara trombolisis, thrombectomy hingga coiling aneurisme.

Ia menjelaskan trombolisis dilakukan pada pasien stroke yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak yang terbukti dengan dilakukannya head ct scan dalam waktu 4,5 jam setelah serangan stroke dan memenuhi indikasi.

Baca juga: Menkes: RS Adam Malik jadi pengampu operasi jantung anak di Sumut-Aceh

"Tindakan ini dilakukan dengan pemberian obat melalui infus, untuk menghancurkan sumbatan di pembuluh darah otak pada serangan stroke iskemik (stroke sumbatan) hiperakut,” kata Neni.

Menurut dia, dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, RS Adam Malik mampu melakukan penanganan stroke dengan tindakan trombolisis.

"Tingkat keberhasilan bisa maksimal jika penanganan diberikan cepat dan derajat stroke menjadi tidak parah. Namun, tindakan ini hanya dapat dilakukan dalam waktu maksimal 4,5 jam setelah serangan stroke,” kata Neni.

Jika sudah melewati periode emas penderita stroke tersebut, menurut dia, penanganan akan dilakukan melalui prosedur mechanical trombectomy.

Baca juga: RS Adam Malik tangani tumor tulang tanpa amputasi

“Ini dilakukan dalam periode sampai 24 jam pada serangan stroke iskemik akut, dengan cara mengambil sumbatan di pembuluh darah otak melalui teknik endovaskular atau kateterisasi otak,” ucapnya.

Selain itu, tim medis RS Adam Malik juga dapat melakukan prosedur coiling aneurisme pada penderita stroke hemoragik atau perdarahan akibat pecahnya aneurisme atau kantong pada pembuluh darah di otak.

"Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan coil atau serat logam yang sangat halus melalui teknik endovaskular untuk menutup kantong aneurisme," tutur Neni.

Semua tindakan untuk penanganan stroke ini, menurut dia, bisa dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan angka kesembuhan dan kelangsungan hidup pasien.

Baca juga: Kemenkes: RS Adam Malik jadi pusat pelatihan "telerobotic surgery" 

Oleh karena itu, Neni mengingatkan setiap orang yang mengalami gejala stroke agar segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat.

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024