Operasi militer yang dilancarkan terhadap gerilyawan di Wilayah Suku Waziristan Utara di Pakistan sejak 15 Juni telah memaksa sebanyak 95.000 orang menyelamatkan diri ke Provinsi Khost dan Paktika di Afghanistan, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan dalam satu taklimat harian.
Banyak di antara mereka telah tiba di seberang perbatasan dengan hanya membawa sedikit barang dan masyarakat penampung di Afghanistan berjuang untuk menangani arus tersebut, kata Haq, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa pagi. Ia menambahkan badan PBB dan mitra kemanusiaan telah meningkatkan bantuan sejak pertengahan Juni.
Menurut juru bicara PBB tersebut, Program Pangan Dunia (WFP) telah membagikan jatah makanan buat 900 keluarga.
UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra kemanusiaan telah memberi vaksin polio kepada hampir 25.000 anak. WHO telah mengatur pengobatan yang bisa menyelamatkan nyawa 25.000 pasien dan UNHCR telah membagikan tenda buat ratusan keluarga.
Namun, pasokan kebersihan, air minum yang bersih dan perawatan medis sangat kurang, dan meskipun masyarakat lokal secara baik hati telah menyambut orang yang meninggalkan rumah mereka, sumber daya yang sudah langka sekarang mencapai batasnya, kata UNHCR.
Pekan sebelumnya jet tempur Pakistan membom beberapa tempat persembunyian di satu wilayah suku yang kacau, menewaskan sejumlah gerilyawan Uzbekistan dan lokal dalam satu serangan besar-besaran terhadap Taliban, kata militer.
Serangan udara dilakukan di Miranshah, Kota Utama di Waziristan Utara, dan Desa Boya setelah gerilyawan menembaki pasukan keamanan, kata satu pernyataan.
Gerakan Islam Uzbekistan (IMU), satu kelompok yang mempunyai hubungan dengan Al Qaida, beroperasi di daerah suku Pakistan sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat terhadap Afghanistan pada 2001.
Pada Juni militer Pakistan melancarkan serangan yang telah lama diperkirakan di Wazirisan Utara, dengan tujuan menghancurkan pangkalan gerilyawan di daerah tersebut, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Lebih dari 500.000 orang meninggalkan daerah itu dan puluhan ribu keluarga meninggalkan kota Bannu di dekat Waziristan Utara.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014