Tokyo (ANTARA News) - Lembaga cuaca Jepang, Senin, memperingatkan rakyat di kepulauan di bagian selatan negeri itu untuk sepenuhnya berhati-hati saat topan super yang digambarkan sebagai "topan satu kali dalam beberapa dasawarsa" mengincar gugusan Pulau Okinawa.
Topan super tersebut, Neoguri, diperkirakan membawa hujan lebat dan angin kencang, yang sudah berhembus dengan kecepatan lebih dari 250 kilometer per jam.
Topan itu diduga masih akan bertambah kuat saat bergerak ke arah baratlaut, dan berubah menjadi topan "yang sangat kuat" pada Selasa, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Namun topan tersebut diperkirakan takkan sekuat Topan Haiyan, yang menewaskan ribuan orang di Filipina tahun lalu.
JMA mengeluarkan peringatan darurat mengenai gelombang tinggi dan topan buat pulau kecil Miyakojima, pulau kecil yang terletak sekitar 300 kilometer di sebelah baratlaut Pulau Okinawa dan satu pulau yang lebih kecil dan terletak tak jauh.
Pada Senin malam, lembaga cuaca itu juga berencana mengeluarkan peringatan darurat gelombang tinggi buat Pulaua Okinawa, penampung tiga-perempat instalasi militer AS di Jepang.
"Di wilayah ini, ada kemungkinan topan menerjang, gelombang tinggi, dan hujan lebat mengguyur yang tak pernah anda alami sebelumnya," kata seorang pejabat JMA dalam satu taklimat, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
"Ini adalah situasi yang tidak biasa, dan bahaya sangat besar mendekat," katanya.
Topan tersebut berada di sebelah selatan Okinawa tapi bergerak ke arah baratlaut dengan kecepatan 180 kilometer per jam sampai pukul 19.00 waktu setempat (17.WIB), kata JMA di jejaringnya.
Pejabat JMA itu mendesak rakyat di daerah yang terancam agar mengungsi secara dini dan berhati-hati. Tayangan televisi memperlihatkan nelayan sedang menarik perahu mereka ke luar dari air.
Tak ada pembangkit listrik tenaga nuklir di Okinawa, tapi ada dua di Kyushu, pulau utama di unjung barat Jepang. Instalasi tersebut terletak di daerah yang mungkin dilewati topan itu, dan satu pembangkit listrik tenaga nuklir berada di Pulau Shikoku, yang berbatasan dengan Kyushu dan juga bisa terpengaruh.
Semua instalasi tersebut menghentikan operasi sejalan dengan kebijakan nasional saat ini. Seorang wanita juru bicara di Kyushu Electric Power Co mengatakan tak ada rencana khusus yang berkaitan dengan topan itu tapi perusahaan tersebut memiliki rencana untuk sepanjang tahun melindungi instalasi itu dari cuaca buruk.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang lumpuh akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011, berada di sisi lain negeri tersebut --yang diperkirakan menghadapi hujan.
Keiji Furura, Menteri Negara yang Bertugas Menangani Bencana, membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Amerika Serikat.
Komandan di Pangkalan Udara Kadena, salah satu instalasi militer terbesar AS di Okinawa, memperingatkan angin yang menimbulkan kerusakan diperkirakan menerjang pada Selasa pagi.
"Saya tak bisa cukup menekankan seberapa berbahayanya topan ini ketika topan tersebut menerjang Okinawa," tulis Brigadir Jenderal James Hecker di laman Facebook pangkalan itu pada Ahad (6/7). "Ini bukan sekedar topan."
Sebanyak dua sampai empat topan setahun mendarat di Jepang, tapi tak bisa topan menerjang pada Juli.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014