Dekan FIK UI Agus Setiawan di Depok, Selasa, menekankan bahwa perawat merupakan pilar kesehatan terbesar di Indonesia, dengan jumlah mencapai 49 persen dari seluruh tenaga kesehatan.
“Perawat tidak hanya mendukung dokter, tetapi memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perawatan langsung, mendukung pemulihan pasien, serta menjaga kesehatan masyarakat,” katanya.
Konferensi ini dihadiri 100 peserta berasal dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, dan Malaysia.
Ia mengatakan pentingnya perawat sebagai elemen sentral dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan dunia.
“Perawat sering kali menjadi kontak pertama bagi pasien dan memainkan peran kunci dalam mendukung perawatan mandiri serta pengelolaan penyakit kronis. Mereka juga berperan sebagai edukator dalam mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit,” ujar dia.
Baca juga: Kemenkes soroti transformasi digital kesehatan di Konferensi HMA
Menurut dia, hal ini relevan dengan perkembangan teknologi kesehatan global, termasuk telemedicine, kecerdasan buatan, dan pengelolaan kesehatan berbasis data.
“Kami berharap, The 9th BINC dapat mendorong kolaborasi antarnegara untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan global yang lebih efektif dan inklusif, dengan perawat sebagai ujung tombaknya,” katanya.
Melalui The 9th BINC, Agus menyampaikan bahwa FIK UI bertekad untuk terus memajukan peran perawat pada era digital, memastikan profesi ini tetap relevan dan memiliki dampak signifikan dalam menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik dan inklusif pada masa mendatang.
Ketua Panitia The 9th BINC La Rakhmat Wabula mengatakan perawat perlu mengembangkan keterampilan baru dalam bidang kesehatan digital agar siap menghadapi tantangan global pada masa mendatang.
“Pendidikan keperawatan harus mampu menyiapkan perawat yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga cakap dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,” katanya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dan kompleksitas penyakit di dunia, katanya, kebutuhan akan perawat yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi menjadi semakin krusial.
Baca juga: ARSSI meningkatkan pelayanan digital dan teknologi kesehatan
Baca juga: Menyingkap masa depan dunia kesehatan dengan Informatika dan Big Data
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024