Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan hasil pemungutan suara dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2014 untuk dihormati serta pemberitaan terkait Pilpres di berbagai media massa agar teduh dan jangan provokatif.
"Saya mengharapkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden bersama dengan tim sukses dan pendukungnya untuk menghormati hasil Pilpres," kata Presiden dalam jumpa pers seusai pertemuan silaturahim pimpinan lembaga tinggi negara di Gedung MPR, Jakarta, Senin.
Selain itu, menurut SBY, pers juga semestinya dapat menjadi bagian dari solusi dengan memberitakan hal yang meneduhkan sehingga dapat menjaga situasi dapat tetap kondusif serta dapat mendukung proses demokratisasi yang selama beberapa pemilu sebelumnya telah berjalan dengan baik.
Presiden Yudhoyono memahami bahwa iklim kompetisi dalam Pilpres 2014 kali ini sangatlah ketat tetapi jangan sampai pemberitaan yang ada malah menjadi ajang ketegangan dan membingungkan serta mengaduk-aduk perasaan masyarakat akibat penyebaran informasi yang tidak benar.
SBY mengingatkan bahwa Pilpres di Indonesia kali ini juga disorot oleh dunia internasional sehingga sangatlah penting agar kondisi yang aman dan damai juga dapat tercipta dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang dinilai sukses dalam membawa Indonesia dalam menyelenggarakan pemilu sebelumnya dengan tertib dan damai.
Presiden meminta kepada seluruh warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dan turut mengawasi jalannya pemungutan suara guna menyukseskan penyelenggaran Pilpres 2014.
Sementara itu, Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto mengemukakan bahwa pimpinan lembaga tinggi negara menghargai putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilpres satu putaran.
Sebelumnya, Presiden di Kantor Kepresidenan, Senin (7/7) mengemukakan agar semua pihak dapat berlaku sejuk, damai, dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Pilpres 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomor urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut 2).
(M040/S025)
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014