Jakarta (ANTARA News) - Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dr Marius Widjajarta menyarankan agar masyarakat banyak mengonsumsi "suplemen alami" yakni sayur dan buah saat berbuka serta sahur, dan menghindari suplemen buatan.

Ia menuturkan, di Jakarta, Senin, konsumsi suplemen buatan yang berlebihan dalam jangka waktu lama justru akan berdampak buruk bagi kesehatan, seperti mengganggu fungsi ginjal.

"Selama bulan puasa, iklan soal suplemen makin marak dan membuat masyarakat salah paham sehingga menganggap ketika berpuasa harus minum suplemen," kata dr Marius kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut dr Marius, agar tubuh tetap bugar selama puasa, maka makanan yang masuk ke tubuh harus diperhatikan keseimbangan gizinya dan hindari makanan instan.

Selain makanan sehat, ia menyarankan agar mereka yang berpuasa untuk olahraga teratur dan istirahat cukup.

"Ketika makan sahur atau berbuka, bukan asal kenyang, tetapi harus sesuai dengan porsinya seperti cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral," kata Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia itu.

"Untuk orang sakit yang berpuasa diharapkan memperhatikan makanannya, selain makan dengan gizi seimbang juga tetap mengkonsumsi obat-obatan yang dianjurkan," ujarnya.

Lebih lanjut dr Marius mengatakan, konsumsi obat maag juga tidak dianjurkan kecuali dalam kondisi membutuhkan, demikian pula dengan cairan elektrolit.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014