Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember mengembangkan budidaya ikan patin dengan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) yang tidak hanya ramah lingkungan, namun mampu meningkatkan kualitas hasil produksi komoditas ikan tersebut.
Usaha budidaya ikan air tawar yang dikelola oleh Muhammad Umam Mubarok, Akhmad Viqri Ramadhan, Noval Dias Apriansyah, Brian Ady Wilaga, dan Eva Shinta Aisyah itu diberi nama Patin Fish Farm.
"Ide itu muncul karena keprihatinan kami terhadap kendala yang sering dialami pembudidaya ikan patin yakni banyak konsumen yang mengeluh ikan itu berbau tanah, sehingga tim mencari solusi melalui literatur dan riset mendalam," kata mahasiswa Unmuh Jember Muhammad Umam Mubarok di kampus setempat, Selasa.
Menurutnya tim akhirnya menemukan solusinya dengan sebuah sistem sirkulasi air berkelanjutan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan Recirculating Aquaculture System.
"Teknologi itu memungkinkan air untuk terus tersaring melalui bioball, biofilter, dan sinar UV, sehingga ikan tidak hanya terhindar dari bau tanah, tetapi juga tumbuh lebih cepat dan sehat," tuturnya.
Melalui penggunaan teknologi Recirculating Aquaculture System, mahasiswa Unmuh Jember itu berhasil menciptakan proses budidaya yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas hasil produksi.
"Bahkan dengan budidaya itu membawa kami meraih juara 2 dalam kategori 'Tahap Bertumbuh Budidaya' di Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo di Universitas Halu Oleo, Kendari pada Sabtu (26/10)," katanya.
Tidak berhenti pada budidaya ikan patin, Patin Fish Farm juga merambah ke produk hilir dengan menciptakan keripik kulit ikan patin dan produk itu menjadi pelengkap dari usaha hulu-hilir mahasiswa Unmuh Jember yang berfokus pada pemanfaatan ikan patin secara menyeluruh.
"Ide itu pun dipamerkan dalam KMI Expo, di mana produk hilir ini berhasil menarik perhatian banyak pihak berkat inovasi dan potensinya untuk pasar yang lebih luas," ujarnya.
Kegigihan tim membuahkan hasil dengan diperolehnya dana sebesar Rp20 juta dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha dari Kemendikbud dan dana tersebut digunakan untuk mengaplikasikan sistem RAS secara penuh di kolam mereka yang hasilnya langsung tampak pada peningkatan penjualan yang signifikan.
Ke depan, Patin Fish Farm berencana memperluas target pasarnya dengan memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.
"Kami ingin membawa produk lokal itu menjadi kebanggaan nasional dan memperkenalkan kualitas budidaya ikan patin yang lebih sehat dan bernilai tinggi," katanya.
Baca juga: KKP-FAO kerja sama produksi formula pakan ikan patin
Baca juga: Ikan patin hasil budidaya UMKM Kampar rambah pasar China
Baca juga: Jambi berpotensi jadi lumbung patin nasional
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024