Jakarta (ANTARA) - Meta dilaporkan mengembangkan mesin pencarian khusus untuk chatbot-nya untuk mengurangi ketergantungan pada layanan mesin pencari dari perusahaan teknologi lainnya seperti Google dan Microsoft.
Kabar ini dilaporkan Engadget, Selasa, yang menyebutkan bahwa Meta dilaporkan berupaya melakukan indexing website selama delapan bulan terakhir.
Indexing sendiri berarti proses penyusunan data atau informasi agar hal-hal yang disusun tersebut mudah untuk diakses atau dicari sesuai kata kunci pencarian.
Tujuan perusahaan tersebut dikatakan untuk mengintegrasikan indeks ke dalam Meta AI, sehingga chatbot tersebut menjadi alternatif bagi Google Search dan Microsoft Bing.
Meta secara terbuka mengungkapkan eksistensi teknologi tersebut pada musim panas ini,dan mengatakan bahwa teknologi itu berfungsi hanya untuk "melatih model AI atau meningkatkan produk" tanpa menyatakan secara langsung bahwa mereka tengah membangun backend atau fondasi untuk mesin pencarian.
Baca juga: Meta AI perluas operasional di Inggris dan lima negara lain
Baca juga: Meta AI di WhatsApp rilis lebih cepat untuk akun bisnis di Indonesia
Manajer teknik senior dari Meta Xueyuan Su dilaporkan memimpin proyek mesin pencari tersebut.
The Information yang menjadi sumber pertama dari laporan ini menyebutkan bahwa informasi ini secara langsung menjadi mitigasi dari Meta, setelah tiga tahun lalu kerja sama dengan Apple untuk Apps Tracking Transperancy (ATT) yang menjadi tenaga dari mesin pencariannya dihentikan.
Besar kemungkinan CEO Meta Mark Zuckeberg ingin menghindari hal tersebut di kemudian hari apabila Google atau Microsoft memutus aksesnya ke pencarian web.
Tidak diketahui apakah Meta saat ini membayar salah satu perusahaan untuk akses tersebut.
Meski demikian upaya perusahaan tersebut untuk menciptakan mesin pencariannya sendiri terlihat dari beberapa langkah strategis yang telah diambilnya. Beberapa waktu sebelumnya Meta baru menggandeng Reuters sebagai mitra untuk membantu AI-nya menjawab pertanyaan terkait berita.
Pengembangan AI pada Meta juga menjadi salah satu faktor pendorong hadirnya mitigasi tersebut.
Pada Agustus 2024, Mark Zuckeberg sempat mengunggah konten bahwa Meta AI telah memiliki lebih dari 185 juta pengguna aktif mingguan dan lebih dari 400 juta pengguna bulanan.
"Tumbuh dengan cepat, dan kami bahkan belum meluncurkannya di Inggris, Brasil, atau Uni Eropa," tulis pendiri Facebook tersebut.
Baca juga: Kreator Instagram bisa berinteraksi dengan penggemar lewat chatbot AI
Baca juga: Meta mulai uji chatbot AI yang dibuat pengguna di Instagram
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024