Jakarta (ANTARA) - Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan bahwa untuk mempercepat transformasi digital dalam bidang pelayanan oleh aparatur sipil negara (ASN) maka perlu kepemimpinan yang kolaboratif dengan lintas instansi.
"Kalau di LAN tugasnya mendidik, maka akan dilaksanakan model kepemimpinan kolaboratif untuk merombak cara berfikir yang masih terkotak-kotak," kata Taufiq di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, ketrampilan ASN perlu terus ditingkatkan terutama untuk memanfaatkan teknologi digital, karena saat ini zaman sudah mengarah serba digital.
Untuk itu, kata Taufiq, LAN bersama beberapa instansi terkait bekerja sama dalam mempercepat pemanfaatan teknologi digital guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada 27 ribu aplikasi yang dimiliki pemerintah dan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, karena antar aplikasi belum saling menyambung.
Artinya kata Taufiq, dari jumlah aplikasi tersebut menunjukkan bahwa antar instansi masih bekerja sendiri-sendiri, padahal ketika dapat diintegrasikan maka pelayanan kepada masyarakat semakin mudah.
"Sekarang ini masih perlu diperkuat, ASN harus berubah, harus terus belajar bagaimana berfikir secara kolaboratif," tuturnya.
Taufiq menambahkan, ketika ada kepemimpinan kolaboratif maka permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik, karena suatu permasalahan bisa dikerjakan bersama-sama.
"Kita sudah mendapatkan banyak ahli yang akan membantu pekerjaan digital. Ini merupakan kerja kolaboratif, ada yang bekerja di teknologi, dan pendidikannya. Saya yakin akan bisa lebih cepat," katanya.
Taufiq mengatakan bahwa kunci transformasi digital di Indonesia berada pada tangan aparatur sipil negara (ASN) untuk itu perlu ada keterampilan pada bidang tersebut.
"Untuk bertransformasi digital ASN harus menguasai skill (keterampilan) digital, dan yang paling penting dalam cara berfikir digital," katanya.
Menurut dia, Indonesia menjadi Negara yang memiliki potensi digital luar biasa, bahkan pada 2020, Pemerintah telah merancang strategi nasional kecerdasan artifisial 2020-2045 sebagai arah kebijakan teknologi AI nasional.
Ia menjelaskan bahwa dengan sudah adanya rancangan tersebut, maka ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki keterampilan digital, karena itu perlu dukungan.
Baca juga: LAN RI: Kunci transformasi digital ada pada ASN
Baca juga: LAN: Pengembangan kompetensi ASN jadi kunci kualitas pelayanan publik
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024